KELAN – Kepala LP Narkotika Bangli Arif Rahman menyayangkan tertangkapnya mantan sekjen organisasi massa besar di Bali Ketut Ismaya Putra dalam kasus narkotika.
Terlebih, yang bersangkutan juga merupakan salah satu tokoh di Bali. Ditemui Jawa Pos Radar Bali di Pantai Kelan, Badung, Arif menyebut semua orang tentu dapat terkena narkotika, termasuk pejabat, para tokoh dan lainnya.
“Sebagian besar mereka yang terkena narkotika ini karena mengikuti gaya hidup, beban kerja ataupun stres,” ujar Arif Rahman, Minggu (19/5) sore.
Untuk itu, Arif sangat menyayangkan kasus yang melibatkan Ismaya yang merupakan caleg DPD RI, meski akhirnya gagal menjadi senator mewakili Provinsi Bali.
“Tentu saya sangat menyayangkan hal itu. Apalagi beliau bisa dikatakan merupakan salah satu tokoh yang semestinya dapat memberikan contoh yang baik untuk masyarakat,” sebutnya.
Dijelaskan, pengedar dan pemakai itu hal yang berbeda. Bila ia pengedar, biasanya tidak memakai. Karena pengedar hanya mengambil profit saja.
Berbeda halnya dengan pemakai. Untuk itu, Arif berharap, baik pemakai ataupun pengedar di Bali ini musnah.
“Tak ada salahnya dong saya punya mimpi zero Narkoba di Bali. Kita semua punya andil untuk melakukan pencegahan,” pungkasnya.