RadarBali.com – Musim kemarau rupanya menjadi langganan kebakaran di beberapa wilayah di Bali. Kali ini kebakaran terjadi di kawasan Bukit Gondol, Desa Penyabangan.
Bahkan, kobaran api membuat desa tetangga, Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ikut waspada. Salah satunya menyasar Pura Kerta Kawat yang hanya berjarak 200 meter dari titik api.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali, titik pertama muncul dari arah perbukitan Gondol. Api membesar melintang secara horizontal menuju arah Pura Kerta Kawat.
“Dari pagi hingga Jumat malam, api terus berkobar menuju arah pura,” ujar Sekretaris Desa Banyupoh, Made Mangku Kawit.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, petugas Polhut KRPH Buleleng bersama warga pun bersiaga hingga malam hari untuk memantau pergerakan api.
Terlebih, angin saat itu bertiup kencang sedangkan titik api sulit terjangkau karena susahnya medan tempuh.
Kepala Satuan Tugas Polhut KRPH Bali Utara Nyoman Sumendra membenarkan ada dua titik api di atas bukit yang berada di Banjar Dinas Melanting, Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
“Satu titik api horisontal dari timur ke barat, dan satunya lagi vertikal dari timur menuju ke atas perbukitan,” ungkapnya.
Pihaknya mengaku tak bisa berbuat banyak karena curamnya lokasi di titik api tersebut. Sumendra mengaku hanya bisa memantau dan mengawasi pergerakan api yang menghabiskan 10 sampai 15 hektar lahan tersebut.
“Petugas kami bersama sejumlah warga desa Banyupoh hanya bisa memantau, dan mengawasi pergerakan kobaran api dari arah pinggir perbukitan,” terangnya.
Nah, hingga sore kemarin api pun sudah padam namun pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut.
“Apakah ada unsur kesengajaan atau tidak sengaja karena kelalaian, rencananya hari ini (kemarin,red) kami investigasi,” ungkapnya.
Pihaknya baru hanya bisa menduga bahwa ada faktor human error dalam kejadian tersebut.
Antara lain, adanya kemungkinan akibat punting rokok yang masih menyala atau juga para pemburu lebah madu yang lupa mematikan api dari sabut kelapa untuk pengasapan berburu lebah madu.