DENPASAR – Dua penyanyi kenamaan tembang pop Bali, Eka Jaya dan Ayu Saraswati akhirnya kembali berduet setelah 17 tahun pasca keduanya berduet di lagu Metunangan dan Ngancan Demen.
Lewat single Astungkara Ada Jalan akan jadi momentum keduanya terlebih Eka Jaya sendiri untuk bisa kembali berkarya menghibur masyarakat Bali.
Lagu Astungkara Ada Jalan sendiri kata Eka merupakan lagu yang dibuatnya sekitar dua tahun lalu. Namun lirik awalnya sendiri merupakan tema cinta.
Hingga akhirnya, Eka mengajak Ayu untuk berduet saat menyanyikan lagu ini untuk menghibur para pengungsi Erupsi Gunung Agung 2017 lalu di Klungkung.
“Dari sana saya berfikir lagu ini untuk diubah genrenya menjadi lebih universal. Dengan harapan menjadi motivasi.
Dalam kondisi apapun, baik percintaan, musibah, keterbatasan fiski, dan masalah hidup lainnya lagu ini bisa menjadi motivasi, bahwa di balik cobaan ada jalan,” tuternya.
Hingga akhirnya, lagu ini direkam di Sila Home Studio yang sekaligus saat ini menjadi tempat produksi. Bagi penyanyi asal Klungkung ini sendiri single ini
membangkitkan semangat Eka Jaya untuk kembali berkarya di ranah hiburan Bali sejak memilih vakum di tahun 2006 setelah mengeluarkan album Mekelo-mekelo.
“Saat saya memutuskan untuk vakum, ada titik jenuh dan mungkin butuh refreshing. Sambil jalan saya juga berkarir di dunia pariwisata namanya
seniman kita tidak bisa jauh dari seni hiburan. Akhirnya saya bertemu Sila dan membangkitkan semangat saya untuk semangat lagi berkarya,” jelas Eka.
Dalam karya ini juga, setelah sekian lama berusaha menepi dari dunia hiburan, Eka tetap membaca situasi perkembangan dunia tarik suara.
Perubahan aransemen tercermin dari lagu ini, dari pembacaan situasi itu eka menangkap fenomena yang disukai masyarakat Bali saat ini.
“Saya berusaha menyesuaikan diri, meski berbeda secara genre tapi tidak le[as dari akar saya bernyanyi,” paparnya.
Sementara itu, Ayu Saraswati mengaku cukup senang dengan kembalinya ia di ranah musik Bali. Terlebih bersama rekan duetnya Eka Jaya yang dulunya kerap terlibat dalam beberapa singlenya.
“Setelah 17 tahun akhirnya bisa berduet lagi. Tapi meski di musik tidak berduet, selama ini saya tetap kontak sama saya. Karena hubungan kami berdua sudah seperti saudara,” akunya.
Single ini sendiri meluncur dengan klip karya Andi Duarsa yang digarap sangat bagus. Dalam klipnya itu, talen yang dipakai adalah dua penyandang difabel asal Kintamani bernama Yoko dan Agus.
Namun dalam menjalani hidup, keduanya tetap bahagia. Agus misalnya yang ternyata memiliki kepiawaian melukis.
“Mereka adalah orang-orang luar biasa. Di tengah keterbatasan fisik, tapi dalam menjalani hidupnya dengan perasaan bahagia.
Akting mereka ini natural, saya mengambil gambarnya dari kegiatan mereka sehari-hari,” tutup Andi Duarsa.