MANGUPURA – Inovasi Badung Anti Kantong Plastik (BATIK) Berbasis Kearifan Lokal dan FISH GO berhasil lolos menjadi TOP 99 Inovation
dalam ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tingkat Nasional tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN dan RB.
Kompetisi ini sekaligus untuk menjaring Inovasi pelayanan publik yang akan mewakili Indonesia di forum internasional.
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa didampingi Kabag Organisasi I Wayan Wijana S.Sos Msi di ruang Wakil Bupati Badung Kamis (23/5) siang
menyambut gembira lolosnya dua inovasi pelayanan publik di bidang lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat tersebut.
Wabup Suiasa berharap dua inovasi ini dapat lolos pada tahap evaluasi selanjutnya yaitu TOP 40 dan TOP 15.
“Bahkan, kalau bisa menjadi salah satu Duta Indonesia dalam ajang United Nation Public Service Award (UNPSA) seperti halnya Inovasi Gotik tahun 2017 lalu,” kata Wabup Suiasa.
Menurut Suiasa, untuk bisa lolos TOP 99 Inovation, BATIK dan FISH GO harus bersaing ketat dengan ribuan inovasi dari berbagai daerah serta melalui tahapan seleksi proposal yang sangat ketat dengan sistem aplikasi.
“Karena komitmen yang tinggi dan melalui proses pendampingan yang serius, ada 13 inovasi pelayanan publik dari Badung yang memenuhi syarat untuk bersaing ditingkat nasional dan yang
berhasil lolos baru 2 (Dua) inovasi. Terhadap inovasi yang belum lolos tahun depan akan kirim lagi dengan berbagai penyempurnaan,” ungkap Suiasa.
Lebih lanjut politikus asal Desa Pecatu ini mengatakan, lolosnya inovasi ini tidak lepas dari komitmen Pemkab Badung di bawah pimpinan I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa yang terus
memberikan dorongan kepada seluruh perangkat daerah agar setiap tahun minimal memiliki satu inovasi (one agency one innovation ) dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Kami akan memberikan apresiasi kepada Dinas LHK dan Badan Litbang yang telah menginisiasi lahirnya Batik dan Fish Go dan
sudah dirasakan hasilnya berupa berkurangnya timbulan sampah plastik dan berubahnya prilaku masyarakat,” katanya.
Disamping memberikan apresiasi kepada Dinas LHK dan Badan Litbang, Suiasa juga mengungkapkan akan menegur dan mengevaluasi perangkat daerah
yang tidak serius dan tidak mampu melahirkan inovasi hal ini dimaksudkan agar dapat memberi motivasi bagi perangkat daerah lain untuk terus berinovasi.
Harapannya setiap tahun Badung mampu berkiprah ditingkat nasional dan yang paling penting inovasi tersebut mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi serta berdampak pada kemudahan dan percepatan pelayanan kepada masyarakat. (rba)