TIBUBENENG – Dua laga kandang perdana sudah dilakoni Bali United di Liga 1 2019. Hasilnya saat menghadapi Persebaya Surabaya,
dan Bhayangkara FC, skuad asuhan Stefano Teco Cugurra tersebut mampu memetik kemenangan dan mengemas enam poin.
Di pekan ketiga, Bali United akan melakoni laga tandang perdana mereka menghadapi Persija Jakarta pada tanggal 31 Mei mendatang.
Pertandingan belum bergulir, masalah sudah datang. Kemungkinan besar laga antara Persija Jakarta menghadapi Bali United tidak akan digelar di Jabodetabek.
Ini akibat dari kerusuhan yang terjadi di Jakarta pasca penetapan pemenang Pilpres oleh KPU pada Selasa kemarin (21/5).
Hingga saat ini, situasi di Jakarta dan sekitarnya masih belum stabil. Hal inilah yang membuat izin keramaian apapun sulit didapat oleh pihak-pihak tertentu termasuk Persija Jakarta.
Tidak mungkin mereka bisa menggelar laga di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi ataupun di Stadion Utama Gelora Bung Karno karena izin keramaian sulit didapatkan.
Sumber internal Jawa Pos Radar Bali di Jakarta juga membenarkan kabar tersebut. Saat ditanya Jumat kemarin (24/5), sumber yang tidak mau disebutkan namanya tersebut mengatakan jika hampir pasti pertandingan tidak digelar di Jakarta.
“Sepertinya tidak digelar di Jakarta atau sekitarnya. Tapi, masih belum bisa dipastikan juga. Saya dengar, manajemen Bali United yang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah lebih dulu,” terang sumber tersebut.
Opsi tuan rumah lebih dulu bisa saja terlaksana. Sebab, Jawa Pos Radar Bali juga sudah mendapatkan foto dari surat permohonan
izin keramaian yang dibuat oleh Manajemen Bali United dan ditanda tangani oleh Sekeretaris Umum Bali United, Michael Gerald tertanggal 23 Mei 2019.
Isi surat tersebut menyebutkan bahwa ada tambahan pertandingan sepakbola di Stadion Kapten I Wayan Dipta pada tanggal 31 Mei antara Bali United menghadapi Persija Jakarta pada pukul 21.30.
Saat dikonfirmasi terpisah, Manajemen Bali United masih belum memberikan keterangan lebih lanjut.