NEGARA – Banjir yang disebabkan hujan lebat yang terjadi di Jembrana dipastikan tidak ada korban jiwa, namun kerugian hingga ratusan juta.
Kerugian yang dialami korban terdampak tersebut diperkirakan akan bertambah karena masih dalam proses pendataan.
Kalaksa BPBD Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana dikonfirmasi mengatakan, banjir yang terjadi akibat dari tingginya curah hujan di hulu sungai sedikitnya terjadi banjir di delapan lokasi.
Di antaranya Kelurahan Loloan Barat, Kelurahan Loloan Timur, Kelurahan Pendem, Kelurahan Baler Bale Agung, Desa Kaliakah dan Kelurahan Banjar Tengah, Kelurahan Lelateng, dan Desa Tegal Badeng Timur.
Banjir merendam puluhan rumah warga di desa dan kelurahan terdampak dengan ketinggian bervariasi. Air tertinggi mencapai pinggang orang dewasa, sehingga menyebabkan barang-barang rumah warga terendam banjir.
Tidak ada korban jiwa pada saat banjir terjadi, namun korban terdampak banyak kehilangan harta benda. “Saat terjadi banjir pihaknya melakukan evakuasi warga anak-anak, lansia dan orang dewasa,” jelasnya.
Menurutnya, curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air sungai Pangkung Manggis naik dan masuk ke rumah warga terdampak.
Pihaknya bersama Basarnas Pos Jembrana melaksanakan evakuasi warga sejumlah 5 orang dengan menggunakan perahu fiber.
“Saat ini warga sudah ada yang kembali ke rumah masing-masing dan di evakuasi ke tempat yang lebih aman,” jelasnya.
Daerah terdampak lain, seperti tim TRC BPBD Jembrana membantu mengarahkan warga untuk ke tempat yang lebih aman.
Pihaknya sedang melakukan pendataan ke tempat yang terdampak banjir lainnya. Pihaknya juga melakukan penyedotan air yang masuk ke rumah warga sebanyak 5 KK dan di Kelurahan Baler Bale Agung.
“Kami masih lakukan pendataan lagi ke desa-desa lain,” ungkapnya. Sedangkan untuk arus lalu lintas Jalan Denpasar- Gilimanuk yang sempat mengalami tergenang air,
untuk mengurangi kemacetan arus lalu lintas dialihkan ke jalur Desa Kaliakah melalui kelurahan Baler Bale Agung mulai pukul 23.00 wita sampai dengan air surut pukul 04.00 wita.
Setelah banjir terjadi, Jumat sore langsung digelar rapat koordinasi upaya penanggulangan bencana pasca banjir yang dilaksanakan di ruang rapat BPBD Jembrana.
Hadir dalam rapat tersebut yang di hadiri oleh Asisten II, Dandim 16/17 Jembrana, Dinas Sosial, Dinas PU, BPBD Provinsi Bali, BPBD Jembrana, Camat Jembrana, Camat Negara, Lurah Loloan Timur, Lurah Loloan Barat, Lurah Pendem.
Asisten II Setda Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya usai rapat koordinasi mengatakan, BBD Jembrana akan memberikan bantuan logistik untuk warga terdampak banjir.
Bantuan akan dimohonkan oleh desa termasuk air bersih. Mengenai akses jalan yang putus akan ditangani tangani secara darurat dulu.
“Tapi secara umum untuk kedepannya nanti akan dipikirkan perencanaannya termasuk dari Bappeda,” jelasnya.
Menurutnya, banjir ini kan karena debit air di hulu meningkat karena hujan deras, sedangkan saluran air mengalami sedimentasi sehingga air meluap.
”Pemerintah daerah juga akan memikirkan langkah dan upaya kedepan untuk mengantisipasi adanya luapan air di wilayah yang memang menjadi langganan banjir itu, “ tandasnya.
Desa Kaliakah 41 KK dengan jumlah, kerugian total : Rp. 117. 650.000
Kelurahan Pendem 8 KK dengan jumlah, kerugian total : Rp. 243.000.000
Kelurahan BB Agung 12 KK dan 1 jalan jebol, kerugian total Rp. 97.500.000
Kelurahan Banjar Tengah 8 KK, kerugian total Rp. 43.000.000
Kelurahan Lelateng 18 KK, kerugian total Rp. 88.000.000
Kelurahan Loloan Barat 66 KK kerugian Rp 40 juta
Kelurahan Loloan Timur 47 KK, kerugian sekitar Rp 50 juta
Tegalbadeng Timur 1 KK, kerugian total Rp. 20.000.000
Total kerugian sekitar: Rp. 672.150.000