MANGUPURA– Kendati pleno perolehan kursi calon legislatif (caleg) terpilih belum dilakukan oleh KPU Badung, tetapi aura pertarungan perebutan kursi wakil Ketua II DPRD Badung di internal Partai Demokrat mulai memanas.
Makin seru lagi, karena caleg Demokrat di Kabupaten Badung hanya dua orang saja yang lolos.
Sehingga dua caleg dari satu partai ini berpeluang terlibat “duel” untuk memperebutkan posisi wakil II Dewan Badung.
Adapun dua nama yang rencananya akan diusulkan untuk jabatan wakil Ketua DPRD Badung itu, yakni Ketua DPC I Made Sunarta dan Bendahara DPC I Made Retha.
Sunarta sendiri saat ini masih diuntungkan karena di partai menduduki posisi puncak sebagai pimpinan partai.
Politisi asal Desa Abianbase, Mengwi ini, juga saat ini masih aktif menjabat sebagai Wakil Ketua II DPRD Badung periode 2019-2024.
Sehingga peluangnya mempertahankan kursi pimpinan terbuka lebar.
Namun Made Retha bukan tidak berpeluang. Politisi asal Bualu, Kuta Selatan ini, santer dihembuskan di internal Demokrat digadang-gadang menggantikan Sunarta diposisi wakil pimpinan dewan.
Mantan Bendesa Adat Bualu ini dianggap kader partai yang loyal dan fanatik di Demokrat.
Selain itu, rekam jejak Retha juga dianggap bagus selama hajatan Pemilu, karena yang bersangkutan all out berjuang sendiri tanpa “megandong” dengan caleg partai lain.
Sehingga sosok Made Retha juga dianggap pantas mendapat reward sebagai Wakil Ketua II DPRD Badung.
Atas kabar itu, Made Sunarta selaku Ketua DPC Partai Demokrat Badung terkesan masih ragu-ragu mengomentari persoalan pengisian posisi di DPRD Badung.
Pihaknya mengaku saat ini masih menunggu penetapan calon dari KPU Badung. Bahkan dipastikan hanya ada dua kader Demokrat yang berhasil lolos ke DPRD Badung. Kata dia, yang memiliki kewenangan untuk penentuan peringkat partai pemenang adalah KPU. Jadi, pihaknya meski secara hitung-hitungan berhasil menduduki posisi ketiga partai pemenang di Badung, pihaknya tetap menunggu penetapan KPU Badung.
“Untuk itu belum (pembahan kursi Wakil Ketua II DPRD Badung, red). Kita tunggu keputusan KPU dulu. Nanti setelah ada penetapan (DPRD terpilih) dari KPU kan parpol diberikan tembusan untuk pengisian jabatan itu.
Setelah itu baru berproses,” ungkapnya.
Kemudian mengenai pengisian posisi pimpinan di DPRD Badung, Sunarta menyebut Demokrat punya mekanisme sendiri.
Mekanisme di partai berlambang mersi ini hampir mirip dengan di PDI Perjuangan Yaitu mengacu struktur partai, seperti Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Lebih lanjut yang diusulkan kemungkinan kedua caleg demokrat yang lolos.
“Mekanisme di Demokrat sama seperti di PDIP, mengacu struktur yang KSB itu (ketua, sekretaris dan bendahara, red).
Tapi, nanti Ketua DPC mengusulkan ke DPD dan DPD meneruskan ke DPP. Nanti DPP yang memutuskan,” jelasnya.
Sedangkan secara terpisah, Made Retha juga enggan berbicara lantang soal pengisian pimpinan ini.
Ia mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisme di partai.
“Iya, sudah ada mekanisme di partai. Jadi, saya ikuti aturan main partai saja,” jelas politisi yang duduk di Komisi IV DPRD Badung ini.