GIANYAR – Usaha kuliner di Kabupaten Gianyar tumbuh subur. Banyaknya wisatawan mencicipi hidangan, termasuk belajar memasak disikapi oleh Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kabupaten Gianyar.
Disparda mengumpulkan 100 pelaku wisata pada Selasa (28/5) lalu di museum Arma. Peserta diajak memahami kuliner lokal Bali.
Kabid Sumber Daya Pariwisata Disparda Kabupaten Gianyar, Agung Hida, menjelaskan, 100 peserta itu terdiri dari kelompok sadar wisata, pengelola desa wisata dan pelaku industri wisata.
Mereka dilatih oleh tim Percepatan Gastronomi Gianyar dan Indonesian Chef Asosiation Gianyar.
“Tingginya minat wisatawan asing dan domestik untuk mencicipi kuliner Gianyar, menyebabkan menjamurnya usaha kuliner,” ujar Agung Hida yang juga ketua panitia pelatihan, kemarin.
Kuliner yang menjamur baik kuliner biasa, hingga edukasi kuliner seperti mengajari tamu memasak.
Untuk itu, kata Agung Hida, dipandang perlu memberikan pelatihan kapasitas sumber daya manusia terhadap para pelaku wisata.
“Kami pandang tepat menggelar pelatihan pemandu wisata budaya kuliner ini. Harapannya untuk memajukan pariwisata Gianyar,” jelasnya.
Kata dia, pelatihan ini juga untuk menunjang usaha ekonomi kreatif. “Melestarikan warisan budaya lokal, khususnya di sektor kuliner,” jelasnya.
Maka dari itu, diperlukan upaya guna meningkatkan minat masyarakat untuk mengolah makanan lokal. “Makanan lokal Bali bisa diolah menjadi salah satu industri ekonomi kreatif di bidang pariwisata,” jelasnya.
Maraknya kuliner membuat Gianyar pada 2018 lalu dinobatkan sebagai duta UNWTO (Organisasi Pariwisata Dunia) di bidang Gastronomi. Keberadaannya saat ini sudah mulai dilirik dan dikembangkan sebagai daya tarik wisata.
“Hal ini membuktikan bahwa Gianyar sangat berpotensi menjadi tujuan wisata gastronomi nasional bahkan international,” tukasnya.