25.6 C
Jakarta
23 November 2024, 7:34 AM WIB

Petani Desa Baha Ditemukan Membusuk, Forensik Ungkap Fakta Ini…

MENGWI – Penemuan sesosok mayat yang diketahui bernama I Wayan Murjana, 65, di tengah sawah milik I Wayan Niscaya di Subak Ayunan Munduk Cengkok,

Banjar Cengkok, Desa Baha, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Rabu (29/5) kemarin diperiksa di forensik RSUP Sanglah.

Kepala Forensik RS Sanglah, dr. Dudut Rustyadi menjelaskan, saat dilakukan pemeriksaan jenasah memang sudah dalam keadaan membusuk.

“Iya, jenazah sudah membusuk. Waktu kematiannya sekitar 7 sampai 10 hari sebelum ditemukan,” ujar dr. Dudut, Kamis (30/5) siang.

Meski begitu, pihak forensik juga menemukan adanya luka-luka pada tubuh jenazah pada laki-laki yang beralamat Banjar Busana Kaja, Desa Baha, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

“Kami temukan juga luka-luka yang terjadi setelah kematian. Kemungkinan akibat gigitan binatang. Kalau kekerasan, tidak ada,” katanya.

Diketahui, dalam keterangan saksi I Made Suarna bahwa sekitar 10 hari yang lalu korban meninggalkan rumah  membawa ember chat, HP yang sudah rusak dengan berjalan kaki.

Karena lama tidak kembali ke rumah saksi I Made Suarna bersama pihak keluarga berusaha mencari korban di wilayah Gianyar, Tabanan, dan Petang, Badung.

Selanjutnya pada hari Hari Rabu tanggal 29 Mei 2019 sekira pukul 17.00 wita saksi Wayan Niscaya datang ke sawah miliknya untuk menyabit rumput,

melihat korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan membusuk dengan posisi tertelungkup kepala menghadap ke selatan.

Atas kejadian tersebut saksi langsung menghubungi pihak kepolisian guna penanganan lenih lanjut.Pukul 18.00 kemudian, mayat dibawa ke RS Sanglah untuk penaganan lebih lanjut dengan menggunakan mobil BPBD. 
Berdasar keterangan keluarga korban bahwa korban mengalami gangguan jiwa dan menderita sakit efilepsi serta sering melewati sawah tersebut untuk melihat sawahnya. 

MENGWI – Penemuan sesosok mayat yang diketahui bernama I Wayan Murjana, 65, di tengah sawah milik I Wayan Niscaya di Subak Ayunan Munduk Cengkok,

Banjar Cengkok, Desa Baha, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Rabu (29/5) kemarin diperiksa di forensik RSUP Sanglah.

Kepala Forensik RS Sanglah, dr. Dudut Rustyadi menjelaskan, saat dilakukan pemeriksaan jenasah memang sudah dalam keadaan membusuk.

“Iya, jenazah sudah membusuk. Waktu kematiannya sekitar 7 sampai 10 hari sebelum ditemukan,” ujar dr. Dudut, Kamis (30/5) siang.

Meski begitu, pihak forensik juga menemukan adanya luka-luka pada tubuh jenazah pada laki-laki yang beralamat Banjar Busana Kaja, Desa Baha, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

“Kami temukan juga luka-luka yang terjadi setelah kematian. Kemungkinan akibat gigitan binatang. Kalau kekerasan, tidak ada,” katanya.

Diketahui, dalam keterangan saksi I Made Suarna bahwa sekitar 10 hari yang lalu korban meninggalkan rumah  membawa ember chat, HP yang sudah rusak dengan berjalan kaki.

Karena lama tidak kembali ke rumah saksi I Made Suarna bersama pihak keluarga berusaha mencari korban di wilayah Gianyar, Tabanan, dan Petang, Badung.

Selanjutnya pada hari Hari Rabu tanggal 29 Mei 2019 sekira pukul 17.00 wita saksi Wayan Niscaya datang ke sawah miliknya untuk menyabit rumput,

melihat korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan membusuk dengan posisi tertelungkup kepala menghadap ke selatan.

Atas kejadian tersebut saksi langsung menghubungi pihak kepolisian guna penanganan lenih lanjut.Pukul 18.00 kemudian, mayat dibawa ke RS Sanglah untuk penaganan lebih lanjut dengan menggunakan mobil BPBD. 
Berdasar keterangan keluarga korban bahwa korban mengalami gangguan jiwa dan menderita sakit efilepsi serta sering melewati sawah tersebut untuk melihat sawahnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/