NEGARA – Pemudik melalui Pelabuhan Gilimanuk mengalami peningkatan signifikan, Minggu (2/6) kemarin yang disebut-sebut jadi pemuncak arus mudik.
Ribuan orang dan kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau Jawa memadati jalur pintu masuk pelabuhan dari Sabtu (1/6) malam hingga Minggu (2/6) siang.
Namun, bila dibandingkan jumlah pemudik tahun lalu, diperkirakan masih ada separuh pemudik yang belum menyeberang ke Jawa.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali di Pelabuhan Gilimanuk, peningkatan jumlah kendaraan didominasi roda dua.
Sejak Sabtu malam, roda dua sudah memadati jalur antrean masuk Pelabuhan Gilimanuk. Hingga Minggu pagi, antrean roda dua memenuhi semua tenda yang telah disediakan.
Sementara untuk roda empat atau kendaraan pribadi, Minggu dini hari sudah memadati semua gang di pemukiman warga yang menuju pelabuhan.
Di dalam pelabuhan, seluruh kantong parkir roda empat terisi kendaraan yang akan masuk kapal. Minggu pagi, kendaraan ditampung di terminal kargo karena seluruh gang sudah terisi.
Antrean juga dialami bus dan truk di jalan utama. Ekor antrean sempat Pura Dalem atau mencapai 2 kilometer lebih dari pintu masuk pelabuhan.
Minggu siang antrean mulai terurai. Roda dua yang sebelumnya padat mulai berangsur normal. Sedangkan roda empat masih padat karena terus mengalir dari arah Denpasar.
Peningkatan pemudik ini, membuat pemudik harus antre lama sebelum masuk kapal. Menurut sejumlah pemudik dari awal masuk antrean hingga akan masuk kapal untuk roda empat rata-rata menghabiskan waktu hingga 5 jam.
Sedangkan motor antre paling lama sekitar 2 jam. Antrean paling lama dialami truk dan bus yang antre hingga lebih dari 7 jam.
Berdasar data produksi dari Pelabuhan Gilimanuk, jumlah kendaraan mengalami peningkatan drastis.
Berdasar data hari Sabtu pukul 09.00 Wita hingga Minggu 09.00 wita, jumlah penumpang yang sudah menyeberang 36.532 orang.
Sementara roda dua sebanyak 15.149 unit, roda empat 7.275 unit. Jumlah ini mengalami peningkatan drastis dibanding tahun lalu pada hari yang sama.
General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Fahmi Alweni mengatakan, dari data produksi hingga Minggu pagi kemarin belum bisa dipastikan puncak arus mudik.
Karena berdasar data produksi angkutan puncak tahun lalu dibandingkan dengan data mudik dari H-7 hingga H-4, diperkirakan masih banyak yang belum mudik.
“Diperkirakan sekitar 48 persen belum menyeberang, termasuk prediksi pertumbuhan 5 persen,” jelasnya.