32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:09 PM WIB

Dilengserkan Dari Jabatan Ketua DPD Golkar Jembrana, Suardika Legawa

NEGARA –Meski dilengserkan dari kursi ketua DPD II Partai Golkar Jembrana, Wayan Suardika mengaku legawa.

Suardika mengaku legawa dengan keputusan yang dikeluarkan Plt Ketua DPD Partai Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih untuk menggeser posisinya dari ketua DPD II Golkar Jembrana dengan diisi oleh Made Suardana.

Alasan Suardika legawa, karena penggantian posisi ketua atas permohonan pengunduran diri, bukan keputusan partai sendiri yang tiba-tiba mencopot sebagai ketua partai berlogo beringin. “Saya mundur karena saya fokus kuliah saya dan di dewan,” ujarnya.

Lebih lanjut, karena mundur sebagai ketua partai, Suardika juga mengaku tidak akan mengajukan gugatan atau protes terhadap partai “sekali lagi saya terima (diganti), karena saya mundur dan bukan dicopot,” tandasnya.

Sementara itu, Plt Ketua DPD Partai Golkar Jembrana Made Suardana mengaku siap mengemban tugas sesuai amanat yang diberikan Plt Ketua DPD Golkar Bali.

Bahkan dia berjanji akan bekerja maksimal untuk kemajuan Golkar di Jembrana.

Pencopotan tersebut bersama enam pimpinan Golkar tingkat kabupaten lain merupakan langkah tepat, karena selama ini ada tersendatnya komunikasi antara kabupaten dan pengurus provinsi pasca ditinggal Sudikerta.

“Di Jembrana, ada komunikasi tersendat belum bisa komunikasi dan koordinasi maksimal,” jelasnya.

Akibatnya, program partai tidak akan berjalan efektif jika komunikasi pengurus ada yang tersendat dan muncul kubu-kubu di pusat hingga provinsi.

Suardana juga akan mengevaluasi pimpinan partai Golkar tingkat kecamatan di Jembrana. Apabila ada pimpinan kecamatan yang melakukan kesalahan atau tidak sejalan dengan pimpinan kabupaten akan menggantinya dengan orang yang sejalan.

“Pekerjaan rumah Partai Golkar Jembrana setelah pergantian ketua, akan dilakukan perbaikan internal,” ujarnya.

Sebelum diputuskan untuk mengganti ketua DPD Partai Golkar Jembrana, sudah dilakukan pemanggilan oleh DPD Partai Golkar Provinsi Bali. Setelah dipanggil, diberikan dua pilihan apakah akan mundur atau di ganti dengan Plt.

“Untuk Jembrana, pak Wayan Suardika memutuskan mengundurkan diri,” terangnya.

Mengenai posisi wakil ketua dewan Jembrana periode 2019-2024, posisi wakil ketua akan ditentukan oleh partai.

Dengan pertimbangan, menempati posisi pucuk pimpinan di struktur partai dari tingkat kabupaten maupun kecamatan, serta kader yang loyal.

“Kita lihat saja nanti,” ujarnya.

Adapun caleg partai Golkar yang lolos diantarnya, I Komang Dekritasa, I Made Sabda, Ni Wayan Wirti, I Wayan Suardika, Ketut Gama dan I Ketut Angpribawa.

Enam orang tersebut merupakan pengurus kabupaten dan kecamatan, salah satunya Ni Wayan Wirti ketua DPC Partai Golkar Pekutatan yang juga istri dari Plt Ketua DPD Partai Golkar Jembrana Made Suardana.

“Kalau (Wayan Wirti) belum. Perlu belajar dulu,” tandasnya.

NEGARA –Meski dilengserkan dari kursi ketua DPD II Partai Golkar Jembrana, Wayan Suardika mengaku legawa.

Suardika mengaku legawa dengan keputusan yang dikeluarkan Plt Ketua DPD Partai Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih untuk menggeser posisinya dari ketua DPD II Golkar Jembrana dengan diisi oleh Made Suardana.

Alasan Suardika legawa, karena penggantian posisi ketua atas permohonan pengunduran diri, bukan keputusan partai sendiri yang tiba-tiba mencopot sebagai ketua partai berlogo beringin. “Saya mundur karena saya fokus kuliah saya dan di dewan,” ujarnya.

Lebih lanjut, karena mundur sebagai ketua partai, Suardika juga mengaku tidak akan mengajukan gugatan atau protes terhadap partai “sekali lagi saya terima (diganti), karena saya mundur dan bukan dicopot,” tandasnya.

Sementara itu, Plt Ketua DPD Partai Golkar Jembrana Made Suardana mengaku siap mengemban tugas sesuai amanat yang diberikan Plt Ketua DPD Golkar Bali.

Bahkan dia berjanji akan bekerja maksimal untuk kemajuan Golkar di Jembrana.

Pencopotan tersebut bersama enam pimpinan Golkar tingkat kabupaten lain merupakan langkah tepat, karena selama ini ada tersendatnya komunikasi antara kabupaten dan pengurus provinsi pasca ditinggal Sudikerta.

“Di Jembrana, ada komunikasi tersendat belum bisa komunikasi dan koordinasi maksimal,” jelasnya.

Akibatnya, program partai tidak akan berjalan efektif jika komunikasi pengurus ada yang tersendat dan muncul kubu-kubu di pusat hingga provinsi.

Suardana juga akan mengevaluasi pimpinan partai Golkar tingkat kecamatan di Jembrana. Apabila ada pimpinan kecamatan yang melakukan kesalahan atau tidak sejalan dengan pimpinan kabupaten akan menggantinya dengan orang yang sejalan.

“Pekerjaan rumah Partai Golkar Jembrana setelah pergantian ketua, akan dilakukan perbaikan internal,” ujarnya.

Sebelum diputuskan untuk mengganti ketua DPD Partai Golkar Jembrana, sudah dilakukan pemanggilan oleh DPD Partai Golkar Provinsi Bali. Setelah dipanggil, diberikan dua pilihan apakah akan mundur atau di ganti dengan Plt.

“Untuk Jembrana, pak Wayan Suardika memutuskan mengundurkan diri,” terangnya.

Mengenai posisi wakil ketua dewan Jembrana periode 2019-2024, posisi wakil ketua akan ditentukan oleh partai.

Dengan pertimbangan, menempati posisi pucuk pimpinan di struktur partai dari tingkat kabupaten maupun kecamatan, serta kader yang loyal.

“Kita lihat saja nanti,” ujarnya.

Adapun caleg partai Golkar yang lolos diantarnya, I Komang Dekritasa, I Made Sabda, Ni Wayan Wirti, I Wayan Suardika, Ketut Gama dan I Ketut Angpribawa.

Enam orang tersebut merupakan pengurus kabupaten dan kecamatan, salah satunya Ni Wayan Wirti ketua DPC Partai Golkar Pekutatan yang juga istri dari Plt Ketua DPD Partai Golkar Jembrana Made Suardana.

“Kalau (Wayan Wirti) belum. Perlu belajar dulu,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/