NEGARA – Hiu yang mati terdampar di pantai Sumbersari Melaya, setelah dititipkan di mesin pendingin salah satu perusahaan pengalengan ikan,
akhirnya dibedah tim dokter hewan dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Rabu (12/6) sore kemarin.
Pembedahan dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian hiu tersebut.
Kepala Seksi Pelestarian dan Pendayagunaan BPSPL Denpasar Mudasir mengatakan, pembedahan hiu jenis hiu banteng carchahinus leucas,
masih satu keluarga dengan hiu koboi tersebut akan diteliti penyebab kematian hiu ini dan data mengenai hiu yang mati.
Meski bukan termasuk hewan dilindungi, pemeriksaan perlu dilakukan agar diketahui penyebabnya.
Tim dokter hewan yang melakukan pemeriksaan dari Balai Besar Veteriner Denpasar, Kementerian Pertanian.
Menurutnya, hiu yang mati tersebut sebenarnya wilayah jelajahnya bukan di Selat Bali, melainkan laut lepas.
Hiu akan pindah ke tempat lain seperti Selat Bali jika sakit. Karena itu, hiu yang mati tersebut diduga karena sakit, namun untuk memastikan perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Kita mau cari tahu penyebab kematian dan berikutnya kita mau dapatkan data perbandingan berat sirip dengan berat tubuh ikan,” terangnya.
Hiu yang mati ini, lanjutnya, adalah jenis hiu petarung dan buas. Karena itu, kenapa sampai bisa mati, perlu diperiksa.
Namun dari pemeriksaan luar terdapat juga beberapa bekas luka dan seperti gigitan ikan lainnya dan dugaan sementara kematian sang petarung ini dalam kondisi kalah tarung.
Pemeriksaan hiu dilakukan dengan cara membedah saluran pencernaan untuk mencari tahu penyebab matinya, sehingga bisa diketahui karena penyakit atau penyebab lain.