29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:27 AM WIB

Hijrah Jadi Alasan Hapus Tato, Mau Coba?

RadarBali.com – Yang buruk tak selamanya buruk. Karena alasan hijrah kembali ke jalan Allah, Gabungan Komunitas Muslim dari Sabtu (16/9) sampai hari ini melaksanakan Hapus Tato Gratis.

Gabungan Komunitas Muslim yang terdiri dari Punk Muslim, Muslim Islamic Medical Center dan Gerak Bareng Community bersama-sama turun gunung membumikan gerakan hapus tato.

“Kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Muhammad Jalan Imam Bonjol, Denpasar ini merupakan sarana guna membantu saudara Muslim yang hendak hijrah kembali ke jalan Allah,” ujar Founder Berani Hijrah Baik, Ahmad Zaki, kemarin.

Berdasar syariat Islam, untuk menuju hijrah, umat Muslim  wajib melaksanakan penyucian lahir batin. Namun, khusus untuk yang memiliki tato, hijrah tak sebatas batin tapi juga fisik.

Mereka diwajibkan menghapus tato ditubuh karena tato dianggap mencederai bagian tubuh karunia Tuhan.

“Dengan kegiatan ini diharapkan yang hendak hijrah dapat suci lahir batin,” paparnya. Ahmad menjelaskan kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk membantu umat Muslim yang hendak tobat.

Menurutnya, secara harfiah, hijrah memiliki arti sebagai perpindahan. “Namun, dalam hal ini diartikan sebagai sebuah kondisi di mana umat Muslim yang dulu kalap atau berada di jalan yang menyimpang kini hendak kembali ke jalan yang benar,” paparnya.

Acara tersebut dilaksanakan tiga hari dan telah dimulai sejak Sabtu (16/9) kemarin dan akan berakhir hari ini (18/9). Bali merupakan tempat ke tujuh sekaligus yang terakhir.

Beberapa kota sebelumnya yang telah menjadi tujuan road show komunitas ini adalah, Jakarta, Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Banyumas, Surabaya, dan terakhir di Denpasar.

Alat yang digunakan untuk menghapus adalah laser Ndyag. Hingga kini total terdapat 170 pendaftar yang hendak menghilangkan tato di tubuh.

Semua yang daftar berkeinginan untuk kembali ke jalan Allah. Sayangnya, acara tersebut untuk hanya menyasar umat Muslim saja.

sedangkan untuk non-Muslim tetap diizinkan untuk berkonsultasi, hanya disarankan menghilangan tato di salah satu rekanan dari Gerak Bareng Community.

“Hal ini dikarenakan alat sensor penghilang tato yang digunakan Laser Ndyag diwakafkan untuk kepentingan umat yang hendak hijrah,” jelas Ahmad.

Ahmad juga menyadari untuk menghilangkan tato di tubuh diperlukan waktu yang cukup lama. Untuk itu pihaknya bersama gabungan komunitas Muslim ini akan rutin melaksanakan road show untuk memberikan pelayanan gratis kepada umat Muslim yang hendak hijrah.

“Jadi, untuk satu pasien yang sudah terdata untuk pertama kalinya, ketika nanti ada roadshow di daerahnya diizinkan langsung melanjutkan proses penghilangan tatonya, karena untuk satu tato biasanya dilakukan dengan delapan kali pertemuan,” ujarnya lagi.

Sementara, salah seorang peserta asal Bogor, Jawa Barat, Yudi Er Billy mengatakan bahwa tato naga yang berada di lengan kirinya itu akan dihilangkan.

Tato yang dibuat pada tahun 1996 ini terinspirasi dari sebuah film layar lebar kala itu. “Namun, kini karena dianggap memiliki kesan negatif di masyarakat tato tersebut dihilangkan. Selain itu, alasan lainnya adalah untuk melaksanakan ibadah yang diamanatkan agama,” tandasnya.

RadarBali.com – Yang buruk tak selamanya buruk. Karena alasan hijrah kembali ke jalan Allah, Gabungan Komunitas Muslim dari Sabtu (16/9) sampai hari ini melaksanakan Hapus Tato Gratis.

Gabungan Komunitas Muslim yang terdiri dari Punk Muslim, Muslim Islamic Medical Center dan Gerak Bareng Community bersama-sama turun gunung membumikan gerakan hapus tato.

“Kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Muhammad Jalan Imam Bonjol, Denpasar ini merupakan sarana guna membantu saudara Muslim yang hendak hijrah kembali ke jalan Allah,” ujar Founder Berani Hijrah Baik, Ahmad Zaki, kemarin.

Berdasar syariat Islam, untuk menuju hijrah, umat Muslim  wajib melaksanakan penyucian lahir batin. Namun, khusus untuk yang memiliki tato, hijrah tak sebatas batin tapi juga fisik.

Mereka diwajibkan menghapus tato ditubuh karena tato dianggap mencederai bagian tubuh karunia Tuhan.

“Dengan kegiatan ini diharapkan yang hendak hijrah dapat suci lahir batin,” paparnya. Ahmad menjelaskan kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk membantu umat Muslim yang hendak tobat.

Menurutnya, secara harfiah, hijrah memiliki arti sebagai perpindahan. “Namun, dalam hal ini diartikan sebagai sebuah kondisi di mana umat Muslim yang dulu kalap atau berada di jalan yang menyimpang kini hendak kembali ke jalan yang benar,” paparnya.

Acara tersebut dilaksanakan tiga hari dan telah dimulai sejak Sabtu (16/9) kemarin dan akan berakhir hari ini (18/9). Bali merupakan tempat ke tujuh sekaligus yang terakhir.

Beberapa kota sebelumnya yang telah menjadi tujuan road show komunitas ini adalah, Jakarta, Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Banyumas, Surabaya, dan terakhir di Denpasar.

Alat yang digunakan untuk menghapus adalah laser Ndyag. Hingga kini total terdapat 170 pendaftar yang hendak menghilangkan tato di tubuh.

Semua yang daftar berkeinginan untuk kembali ke jalan Allah. Sayangnya, acara tersebut untuk hanya menyasar umat Muslim saja.

sedangkan untuk non-Muslim tetap diizinkan untuk berkonsultasi, hanya disarankan menghilangan tato di salah satu rekanan dari Gerak Bareng Community.

“Hal ini dikarenakan alat sensor penghilang tato yang digunakan Laser Ndyag diwakafkan untuk kepentingan umat yang hendak hijrah,” jelas Ahmad.

Ahmad juga menyadari untuk menghilangkan tato di tubuh diperlukan waktu yang cukup lama. Untuk itu pihaknya bersama gabungan komunitas Muslim ini akan rutin melaksanakan road show untuk memberikan pelayanan gratis kepada umat Muslim yang hendak hijrah.

“Jadi, untuk satu pasien yang sudah terdata untuk pertama kalinya, ketika nanti ada roadshow di daerahnya diizinkan langsung melanjutkan proses penghilangan tatonya, karena untuk satu tato biasanya dilakukan dengan delapan kali pertemuan,” ujarnya lagi.

Sementara, salah seorang peserta asal Bogor, Jawa Barat, Yudi Er Billy mengatakan bahwa tato naga yang berada di lengan kirinya itu akan dihilangkan.

Tato yang dibuat pada tahun 1996 ini terinspirasi dari sebuah film layar lebar kala itu. “Namun, kini karena dianggap memiliki kesan negatif di masyarakat tato tersebut dihilangkan. Selain itu, alasan lainnya adalah untuk melaksanakan ibadah yang diamanatkan agama,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/