27.3 C
Jakarta
20 November 2024, 20:32 PM WIB

TOP! Resmi Melantai di Bursa, Saham Bali United Meroket 69,14 Persen

DENPASAR – Sejarah baru diciptakan Bali United untuk sepakbola Indonesia. Sejak berdirinya PSSI dan pertama kalinya Indonesia

berlaga di Piala Dunia pada tahun 1930, baru tahun 2019 Indonesia memiliki klub sepakbola yang benar-benar professional.

Profesional dalam arti sebenarnya dan bukan hanya dari omongan saja. Bali United menjadi klub sepakbola pertama di Indonesia yang melantai di bursa saham

setelah sebelumnya melakukan penawaran saham perdana di Hotel Inna Heritage, Denpasar sejak Senin pekan lalu (10/6) hingga Rabu (13/6).

Bali United juga menjadi klub pertama di Asia Tenggara dan klub kedua di Asia setelah Guangzhou Evergrande yang resmi melantai di bursa saham.

Bali United melantai di bursa saham dengan bendera PT Bali Bintang Sejahtera Tbk sebagai perusahaan yang mengelola klub.

Kode emiten Bali United di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah BOLA dan sudah dilakukan penekanan bel perdana di BEI, Senin pagi kemarin (17/6).

Acara itu dihadiri CEO Bali United Yabes Tanuri, Dirut PT Bintang Bali Sejahtera Tbk Pieter Tanuri, enam pemain Bali United,

Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, Plt Ketum PSSI Iwan Budianto, dan beberapa petinggi klub kontestan Liga 1 2019.

Dari pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), perseroan memperoleh dana segar sebesar Rp 350 miliar.

Saham Bali United juga menjadi top 5 gainers di BEI kemarin. Jika saat penawaran perdana saham Bali United dibanderol sebesar Rp 175 pe lembar,

kemarin harga saham Bali United meroket menjadi Rp 296 per lembar atau atau mengalami peningkatan sebesar 69,14 persen.

Perlu diketahui komposisi investor Bali United terdiri dari investor ritel sebanyak 41 persen dan investeor institusi sebanyak 59 persen.

Tentu hal ini disambut dengan semringah oleh CEO Bali United Yabes Tanuri. “Sangat senang sekali karena ini membuktikan bahwa sepakbola bisa melakukan listing di bursa.

Saya juga mengajak pihak profesional lainnya agar bisa melantai di bursa demi kemajuan sepakbola Indonesia. Kami juga ingin agar industri sepakbola bisa dilirik oleh banyak pihak,” terangnya singkat.

DENPASAR – Sejarah baru diciptakan Bali United untuk sepakbola Indonesia. Sejak berdirinya PSSI dan pertama kalinya Indonesia

berlaga di Piala Dunia pada tahun 1930, baru tahun 2019 Indonesia memiliki klub sepakbola yang benar-benar professional.

Profesional dalam arti sebenarnya dan bukan hanya dari omongan saja. Bali United menjadi klub sepakbola pertama di Indonesia yang melantai di bursa saham

setelah sebelumnya melakukan penawaran saham perdana di Hotel Inna Heritage, Denpasar sejak Senin pekan lalu (10/6) hingga Rabu (13/6).

Bali United juga menjadi klub pertama di Asia Tenggara dan klub kedua di Asia setelah Guangzhou Evergrande yang resmi melantai di bursa saham.

Bali United melantai di bursa saham dengan bendera PT Bali Bintang Sejahtera Tbk sebagai perusahaan yang mengelola klub.

Kode emiten Bali United di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah BOLA dan sudah dilakukan penekanan bel perdana di BEI, Senin pagi kemarin (17/6).

Acara itu dihadiri CEO Bali United Yabes Tanuri, Dirut PT Bintang Bali Sejahtera Tbk Pieter Tanuri, enam pemain Bali United,

Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, Plt Ketum PSSI Iwan Budianto, dan beberapa petinggi klub kontestan Liga 1 2019.

Dari pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), perseroan memperoleh dana segar sebesar Rp 350 miliar.

Saham Bali United juga menjadi top 5 gainers di BEI kemarin. Jika saat penawaran perdana saham Bali United dibanderol sebesar Rp 175 pe lembar,

kemarin harga saham Bali United meroket menjadi Rp 296 per lembar atau atau mengalami peningkatan sebesar 69,14 persen.

Perlu diketahui komposisi investor Bali United terdiri dari investor ritel sebanyak 41 persen dan investeor institusi sebanyak 59 persen.

Tentu hal ini disambut dengan semringah oleh CEO Bali United Yabes Tanuri. “Sangat senang sekali karena ini membuktikan bahwa sepakbola bisa melakukan listing di bursa.

Saya juga mengajak pihak profesional lainnya agar bisa melantai di bursa demi kemajuan sepakbola Indonesia. Kami juga ingin agar industri sepakbola bisa dilirik oleh banyak pihak,” terangnya singkat.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/