DENPASAR – Laga menghadapi PSIS Semarang dipekan kelima Liga 1 2019 tinggal menghitung hari. Itu artinya dua pemain Bali United akan bersua kembali dengan mantan tim yang pernah dibelanya.
Mereka adalah Ahmad Agung Setiabudi dan Haudi Abdillah. Jika Ahmad Agung sudah pernah merasakan bagaimana menghadapi PSIS, tentu berbeda dengan Haudi.
Dimainkan atau tidak, pertandingan nanti adalah pertemuan perdananya menghadapi Laskar Mahesa Jenar – julukan PSIS Semarang.
Rasa gundah gulana bisa saja dirasakan oleh bek berusia 26 tahun tersebut. Bukan perasaan gundah karena akan menghadapi tim kampung halamannya, tetapi dia gundah karena ingin mendapatkan menit bermain pertamanya musim ini.
Selama tiga pertandingan terakhir, Haudi tidak masuk dalam daftar susunan pemain. Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra lebih memilih memainkan duet William Pacheco dan Leonard Tupamahu sebagai palang pintu Serdadu Tridatu.
Di bangku cadangan, yang tersisa sebagai bek tengah murni adalah Gunawan Dwi Cahyo. Perjalanan Haudi selama dari musim 2018 dan 2019 seperti roller coaster.
Saat berkostum PSIS musim lalu, Haudi menjadi pilihan utama Vincenzo Alberto Annese dan Jafri Sastra. Dia juga ditunjuk sebagai kapten saat itu sebelum akhirnya berpindah ke Hari Nur Yulianto.
Sekarang, dia bukan menjadi pilihan utama Teco. Saat ditemui usai sesi latihan fisik di Rai Fitness pagi kemarin, bek tengah kelahiran Denpasar tersebut membantah jika dia kecewa karena tidak pernah dimainkan.
Justru sebaliknya, Haudi mengatakan kesempatan tersebut pasti akan datang jika dia berusaha sekuat tenaga.
“Ya, jadi motivasi saja untuk diri sendiri. Bermain atau tidak, semua itu tergantung dari pelatih. Keputusan semuanya ada di pelatih kepala dan bukan saya. Yang penting saya juga harus siap kapan saja,” terang Haudi.
Bagi pemilik nomor punggung 35 di Bali United tersebut, tidak ada istilah persaingan dalam kamusnya.“Ini masih dalam batas normal,” kata Haudi.