33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:33 PM WIB

Tampil Atraktif di Panggung, Duta Tiongkok Hipnotis Pengunjung PKB

DENPASAR – Dua puluh enam seniman dari kota Kunming, Provinsi Yunan berhasil mencuri perhatian pengunjung yang hadir memadati gedung Ksirarnawa, Art Center Senin malam (17/6) lalu.

Para seniman tersebut menampilkan garapan tarian dan lagu dalam ajang PKB tahun ini. Li Changda, pembicara dari Teater Lagu dan Budaya Kota Kunming, Yunan, menuturkan,

keanekaragaman budaya dan tradisi dari 26 kelompok etnis di Yunan membuat para seniman inipun terinspirasi dalam berkesenian.

Pria yang malam itu mengenakan baju endek berwarna hijau ini juga mengungkapkan secara detail keberadaan teater lagu dan budaya kota Kunming hingga bisa hadir mengisi acara PKB ke-41 tahun 2019.

Berdasar keterangan Li, Konsulat Jenderal Tiongkok di Denpasar mendapatkan undangan dari Pemerintah Bali.

“Setelah mendapat undangan kami pun bekerja sama dengan beberapa Provinsi di Cina dan rata-rata dari mereka mengajak grup ini untuk ikut dalam PKB,” jelas Li dengan logat mandarin yang masih erat menempel.

Sejatinya, lanjut dia, kerja sama antara Yunan dan Bali telah berlangsung sejak tahun 2003. Melalui penandatanganan MOU

antara Provinsi Yunan dan Provinsi Bali ada kesepakatan pertukaran dan kerja sama kedua provinsi dibidang politik, perdagangan, dan budaya.

“Setelah akhirnya dapat tampil di Bali kami senang sekali,” ujar Zhaxi Duoji salah seorang seniman yang ikut tampil. 

Rasa senang Duoji dan kawan-kawan yang merupakan penyanyi dari kelompok teater lagu dan budaya kota Kunming ini pun ditunjukkan dengan totalitas mereka dalam menampilkan setiap garapan yang ada. 

Terdapat sepuluh garapan yang dipersembahkan seniman Kota Kunming. Sebagai pembuka, garapan tari dan lagu bertajuk Berkah dipersembahkan sebagai bentuk ucapan rasa syukur.

Selang beberapa menit, garapan dilanjutkan dengan penampilan Zhaxi Duoji yang membawakan lagu bertajuk Shambala Terbang dan Aku Champa. Suara Zhaxi yang kuat dan lantang membuat penonton yang memenuhi Ksirarnawa kian bersemangat.

Tak ingin menurunkan keseruan, garapan lainnya yang tak kalah indah pun berlanjut yakni Tarian Etnik Dai Ikan Merah.

Dalam kepercayaan negeri Tiongkok ikan dilambangkan sebagai pembawa keberkahan apalagi yang berwarna merah.

Para penari tampak elok dan lembut dalam menarikan setiap tarian yang ada. Setiap garapan benar-benar mencerminkan budaya dan tradisi dari etnis di Yunan.

Selain itu, keindahan alam Yunan pun juga ditunjukkan dalam garapan ini melalui kehadiran penari berkostum burung merak.

Ketika sayapnya dibentangkan menjadi ukuran cukup besar. Ditambah dengan permainan tata lampu yang variatif mengundang decak kagum penonton yang tak dapat

disembunyikan melalui tepuk tangan. “Semoga melalui garapan yang manis ini semakin tercipta persahabatan yang kuat antara Bali dan Yunan,” tutup Li. 

DENPASAR – Dua puluh enam seniman dari kota Kunming, Provinsi Yunan berhasil mencuri perhatian pengunjung yang hadir memadati gedung Ksirarnawa, Art Center Senin malam (17/6) lalu.

Para seniman tersebut menampilkan garapan tarian dan lagu dalam ajang PKB tahun ini. Li Changda, pembicara dari Teater Lagu dan Budaya Kota Kunming, Yunan, menuturkan,

keanekaragaman budaya dan tradisi dari 26 kelompok etnis di Yunan membuat para seniman inipun terinspirasi dalam berkesenian.

Pria yang malam itu mengenakan baju endek berwarna hijau ini juga mengungkapkan secara detail keberadaan teater lagu dan budaya kota Kunming hingga bisa hadir mengisi acara PKB ke-41 tahun 2019.

Berdasar keterangan Li, Konsulat Jenderal Tiongkok di Denpasar mendapatkan undangan dari Pemerintah Bali.

“Setelah mendapat undangan kami pun bekerja sama dengan beberapa Provinsi di Cina dan rata-rata dari mereka mengajak grup ini untuk ikut dalam PKB,” jelas Li dengan logat mandarin yang masih erat menempel.

Sejatinya, lanjut dia, kerja sama antara Yunan dan Bali telah berlangsung sejak tahun 2003. Melalui penandatanganan MOU

antara Provinsi Yunan dan Provinsi Bali ada kesepakatan pertukaran dan kerja sama kedua provinsi dibidang politik, perdagangan, dan budaya.

“Setelah akhirnya dapat tampil di Bali kami senang sekali,” ujar Zhaxi Duoji salah seorang seniman yang ikut tampil. 

Rasa senang Duoji dan kawan-kawan yang merupakan penyanyi dari kelompok teater lagu dan budaya kota Kunming ini pun ditunjukkan dengan totalitas mereka dalam menampilkan setiap garapan yang ada. 

Terdapat sepuluh garapan yang dipersembahkan seniman Kota Kunming. Sebagai pembuka, garapan tari dan lagu bertajuk Berkah dipersembahkan sebagai bentuk ucapan rasa syukur.

Selang beberapa menit, garapan dilanjutkan dengan penampilan Zhaxi Duoji yang membawakan lagu bertajuk Shambala Terbang dan Aku Champa. Suara Zhaxi yang kuat dan lantang membuat penonton yang memenuhi Ksirarnawa kian bersemangat.

Tak ingin menurunkan keseruan, garapan lainnya yang tak kalah indah pun berlanjut yakni Tarian Etnik Dai Ikan Merah.

Dalam kepercayaan negeri Tiongkok ikan dilambangkan sebagai pembawa keberkahan apalagi yang berwarna merah.

Para penari tampak elok dan lembut dalam menarikan setiap tarian yang ada. Setiap garapan benar-benar mencerminkan budaya dan tradisi dari etnis di Yunan.

Selain itu, keindahan alam Yunan pun juga ditunjukkan dalam garapan ini melalui kehadiran penari berkostum burung merak.

Ketika sayapnya dibentangkan menjadi ukuran cukup besar. Ditambah dengan permainan tata lampu yang variatif mengundang decak kagum penonton yang tak dapat

disembunyikan melalui tepuk tangan. “Semoga melalui garapan yang manis ini semakin tercipta persahabatan yang kuat antara Bali dan Yunan,” tutup Li. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/