MANGUPURA – Program magang ke Jepang kembali diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Badung.
Tahun ini ada 15 orang warga Badung yang lolos seleksi magang ke Negeri Sakura tersebut. Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung, IB Oka Dirga menerangkan, awalnya ada puluhan pendaftar yang berminat program tersebut.
Namun pemerintah hanya menyediakan 15 kuota saja. Bagi peserta yang lolos seleksi kemudian dikarantina guna diberi pelatihan sebelum diberangkatkan.
Pelatihan yang diberikan, di antaranya seputar bahasa, budaya, dan sebagainya yang berhubungan dengan pekerjaan mereka nantinya.
“Untuk 2019 ini, target 15 orang sudah terpenuhi. Mereka juga sudah diberikan pembekalanlah, sehingga mereka siap bekerja,” jelas Oka Dirga kemarin.
Nah, sebagian juga sudah diberangkatkan. Sebab pemberangkatan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan yang diperlukan dan daerah yang dituju.
Namun, saat ini dominan bekerja di bidang pengolahan pangan, perkebunan dan pertanian. “Sampai saat ini, sudah kami berangkatkan lima orang.
Mereka ditempatkan di Kota Ibaraki dengan bidang perkebunan dan pertanian,” ungkap mantan Kabag Umum Setda Badung ini.
Kemudian, sisanya akan dilaksanakan Agustus dan September. Semua biaya juga ditanggung pemerintah, mulai dari pemberangkatan hingga yang bersangkutan pulang.
“Agustus 2019 kami berangkatkan lima lagi. Kira-kira September baru tuntas semua,” jelasnya. Peserta yang tersebut bekerja selama tiga tahun.
Mereka bakal mendapat cuti selama sepuluh hari per tahun. Sementara waktu kerjanya enam hari dalam seminggu dan delapan jam perhari serta lembur dibayar perjam.
Gajinya berkisar Rp 10-25 juta per bulan sesuai jenis pekerjaan. “Selama tiga tahun dan dapat diperpanjang jika yang bersangkutan berkenan dan tergantung tempat kerjanya,” ujarnya.
Sementara ia mengakui, program ini adalah salah satu wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Badung di bawah pimpinan Bupati Giri Prasta, guna meningkatkan sumber daya manusia.
Program ini sudah berjalan tiga tahun dan hingga saat ini sudah ada 12 orang yang diberangkatkan ke Jepang.
“Sekembalinya dari magang ini, kami harapkan bisa menerapkan ilmunya untuk membangun Badung,” pungkasnya.