SEMARAPURA – 3.149 siswa yang lulus SD tahun ajaran 2018/2019 di Klungkung dipastikan semuanya dapat tertampung di SMP Negeri.
Bahkan, diprediksi ada sebanyak dua rombongan belajar (rombel) yang tersisa di tahun ini lantaran total daya tampung SMP Negeri di Klungkung sebanyak 3.328 siswa.
Di sisi lain, besarnya daya tampung SMP Negeri di Klungkung serta adanya sistem zonasi, pasalnya telah mengancam keberadaan SMP swasta seperti SMP PGRI Klungkung.
Bahkan, SMP PGRI Klungkung berencana tidak menerima peserta didik baru jika siswa yang mendaftar kurang dari 20 orang.
Salah seorang guru honorer SMP PGRI Klungkung, Tjokorda Istri Raka saat ditemui di SMP PGRI Klungkung, mengungkapkan, bertambahnya jumlah SMP Negeri di Klungkung setiap tahunnya,
ditambah adanya sistem zonasi dalam proses pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB), telah mengancam keberadaan SMP swasta seperti SMP PGRI Klungkung.
Setiap tahunnya, jumlah siswa di SMP tersebut mengalami penurunan dan hanya didominasi oleh anak-anak dari panti asuhan di Klungkung.
“Kami sudah gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa SMP PGRI Klungkung sama dari segi SOP dan lainnya dengan SMP Negeri.
Bahkan, guru SMP Negeri juga ada yang mengajar ke sini karena kekurangan jam mengajar. Hanya saja sampai saat ini
masyarakat masih memilih untuk menyekolahkan anaknya di SMP Negeri,” ungkap mantan anggota DPRD Klungkung periode 2009-2014 tersebut.