DENPASAR – Kebakaran hebat diduga karena listrik arus pendek kembali terjadi. Kali ini meludeskan sebuah rumah kontrakan lantai dua milik Made Suwita,
yang saat ini dikontrak Nuning Indah Kristianto, 42, di Jalan Pulau Alor Permai 73, Denpasar, kemarin (21/6).
Kejadian berlangsung sekitar pukul 09.00. Musibah yang terjadi di rumah kontrakan seharga Rp 30 juta per tahun ini tidak berdampak korban jiwa.
Meski begitu bagian rumah yang mengalami kebakaran pada lantai dua, yang terdiri dari dua kamar tidur dan 1 kamar mandi.
Sementara itu untuk lantai 1 kebakaran yang terjadi tidak begitu parah. Kerugian materiil mencapai puluhan juta.
Menurut informasi, di rumah tersebut terdapat dua kepala keluarga, yakni si pengontrak rumah, yakni Nuning Indah Kristianto beserta anak dan menantunya.
Kepada Jawa Pos Radar Bali, Marli, 42, seorang pembantu rumah tangga di lokasi kejadian, mengatakan bahwa saat kejadian mereka saat itu tengah berada di lantai satu.
Marlin sedang menjaga anak-anak. Sedangkan Nuning Indah Kristianto sedang mandi. Sementara sang anak dari pengontrak bernama Rahel dan suaminya Bento sedang bersembahyang.
“Kami tiba-tiba mendengar suara ledakan di lantai dua. Diduga Bento menjatuhkan sesuatu. Setelah dipastikan, Bento sedang sembahyang di pura di samping rumah lantai satu, bukan lantai dua.
Karena itu saya mengecek ke lantai dua,” beber Marlin, sembari mengatakan bahwa sesampainya di lantai dua ternyata api sudah mengepul di dalam kamar.
Terkait keterangan Marlin, setelah ditanya ke petugas pemadam kebakaran ternyata mereka nyasar dalam perjalanan ke Lokasi.
Regu pemadam ini nyasar akibat mengikuti panduan Google map. Walhasil, lantai 2 rumah yang dikontrak oleh Nuning Indah Krisyanti, 42,
yang terdiri dari dua kamar tidur masing-masing berukuran 3 meter x 4 meter dan satu kamar mandi bersama isinya tak berhasil diselamatkan.
“Kami sempat nyasar hingga Pedungan. Beruntung kami cepat balik arah dan melakukan pemadaman sehingga api tidak merembet ke rumah warga termasuk ke lantai satu rumah tersebut,” timpalnya.