DENPASAR – Ternyata ada fakta lain di balik kasus berdarah yang terjadi di Queen Bilyard, Jalan Gunung Andakasa, Denpasar Barat, Minggu (16/6) dini hari lalu.
Ternyata Bripka Made AD yang dikeroyok dua oknum ormas berinisial Kadek W alias M, 32, dan Putu P alias P, 39, tinggal menunggu surat pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH).
Disebut-sebut Bripka Made AD dipecat karena memiliki banyak masalah selama berseragam baju cokelat. “Iya, yang bersangkutan (Bripka Made AD) tinggal menunggu dipecat,” ujar sumber kepolisian di Polresta Denpasar.
Bripka Made AD sendiri selama ini bertugas di bagian Sentra Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPTK) Polresta Denpasar. Lantas, apa masalahnya?
Sumber kepolisian enggan berspekulasi. Dia hanya menyatakan Bripka Made AD melakukan pelanggaran kode etik Polri.
“Kemarin waktu datang melapor, dia terkesan malu-malu dengan kami karena kesalahan kode etik Polri. Walapun demikian,
sebagai warga masyarakat, dia tetap mendapatkan pengayoman seperti masyarakat lain yang datang melapor ke kepolisian,” tutur sumber.
Terkait dengan Bripka Made AD, Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu I Wayan Karnada menyatakan bahwa informasi seperti itu memang beredar luas.
Namun, dia belum bisa memastikan. “Dengarnya seperti itu. Biar jangan salah, saya cross cek dulu. Sabar ya,” timpal Iptu I Wayan Karnada.
Seperti berita sebelumnya, peristiwa pengeroyokan ini bermula ketika Bripka Made AD membuat pesta ulang tahun di tempat bisnisnya di Queen Bilyard, Sabtu 15 Juni sekitar pukul 20.00.
Di sana, Bripka Made AD mengajak karyawan, pengunjung, termasuk temannya (terlapor) M dan P.
Minuman sudah tersedia tinggal siap saji. Mereka lalu minum bersama-sama, ada arak, mikol berbagai jenis dan termasuk bir bintang.
Sambil mendengar music, mereka tampak asyik-asyikan berpesta. Namun semakin larut suasana sedikit panas lantaran, pelapor dan terlapor terlibat saling ejek-ejekan.
Kisruh pun terjadi tepat Minggu dini hari sekitar pukul 01.00. Lantaran konsumsi alkohol, Bripka Made AD terlibat salah paham dengan M.
Secara tiba-tiba M dan P mengeroyok korban yang sedang berulang tahun ini. Aksi baku hantam pun tak terhindarkan ketika oknum polisi dipukul menggunakan botol bir hingga botol bir pecah dikepalanya.
Dia pun marah dan balik menghajar M hingga bebak belur dan terpaksa mendapat perawatan di rumah sakit.
Beruntung warga melerai sehingga tidak berakibat fatal. Korban lantas melaporkan kasus yang dialaminya ke pihak berwajib.