DENPASAR – Remaja bernama lengkap Putu Nadia Nevita akhirnya merilis mini album perdananya yang dikemas spektakuler akhir pekan lalu di salah satu restoran yang berlokasi di Jalan By Pass Ngurah Rai, Kesiman.
Berisi enam lagu hasil ciptaan beberapa musisi kenamaan Bali, jadi bentuk keseriusan remaja putri pasangan I Made Budi dan Desak Made Ambarini ini dalam berkarir di dunia tarik suara yang telah ia geluti sejak kecil.
Masa kecil perempuan yang tahun ini menginjak pendidikan SMA, memang memiliki ketertarikan lebih pada dunia tarik suara.
Sejak kecil, selain hobi berfoto, Nadia sapaan akrabnya memang kerap tampil dalam berbagai acara maupun lomba.
Beberapa prestasi yang diraih selama berkarir di dunia nyanyi antara lain peraih juara 1 Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N)
Kota Denpasar dan Provinsi Bali tahun 2018, dan grand final FLS2N tingkat nasional yang diikuti 34 provinsi di tahun yang sama.
Beberapa prestasi yang diraih itu tentunya meningkatkan kepercayaan dirinya untuk memiliki karya dalam kemasan album.
Sebenarnya, lagu dalam bentuk rekaman sudah lama ia miliki. Mulai dari beberap single, hingga sempat terlibat dalam album kompilasi Bali Kumara tahun 2017 lalu.
Nadia saat ditemui usai menggelar launching album mengungkapkan kebahagiannya ketika albumnya tersebut bisa lahir dan menyebar di masyarakat Bali.
Hal ini tidak lepas dari para guru vokal, dan dukungan keluarga, teman dan kerabat serta para pencipta lagu yang mempercayakan Nadia dalam membawakan karya-karya mereka.
“Senang banget, saya bersyukur akhirnya karya ini bisa rilis. Ini menjadi langkah awal untuk saya bisa menatap masa depan dalam karir bermusik,” kata Nadia.
Dia juga berharap, lewat lagu-lagu yang ia bawakan di album ini, bisa memberi warna baru bagi hiburan musik di Bali.
“Semoga karya ini bisa diterima pendengar, dan bisa menghibur masyarakat Bali. Saya juga memiliki mimpi untuk bisa jadi penyanyi nasional,” tutur Nadia yang juga memiliki kepiawaian memainkan piano dan gitar ini.
Enam lagu yang ada di mini albuk bertajuk Mahluk Tak Peka di antaranya, Sapi Liar ciptaan Toya Arianto, Jangan Pergi ciptaan Gde Kurniawan,
Kasmaran karya Tika Pagraky, Mahluk Tak Peka, Toya Arianto, dan Tresna Nak Sekolah ciptaan Yong Sagita. Enam lagu tersebut dikemas dalam sebuah CD.
Dalam acara launching Sabtu malam lalu itu, dihadiri langsung sejumlah musisi seperti Jun Bintang, Gede Bagus, Yong Sagita dan salah satu penyanyi senior Obbie Messakh yang datang langsung dari Jakarta ke Bali.
Kesan pertama saat menyaksikan Nadia menyanyi, Obbie Messakh mengaku Nadia memiliki karakter vokal yang unik.
Warna vokal yang muncul dalam lagu-lagu yang dibawakan oleh menurutnya memiliki ciri khas.
“Ciri khas vokal bagi penyanyi itu sangat penting dan jarang penyanyi yang memiliki ciri khas. Dari yang jarang itu, ada di suara Nadia ini,” terang pelantun lagu legenda Kisah Kasih di Sekolah.
Dia berharap, Nadia terus menunjukan eksistensi dan konsistensinya dalam bermusik untuk meraih mimpinya menjadi penyanyi nasional bahkan internasional.
“Nadia masih memiliki waktu yang panjang. Yang terpenting, harus memilih lagu yang pas,” tandasnya.