27.8 C
Jakarta
22 November 2024, 21:03 PM WIB

Mobil Ngendon Sejak Tiga Bulan, Uji Balistik Pastikan SS1 Milik Brimob

DENPASAR – Kinerja Intelkam Polda Bali beserta jajaran patut diacungkan jempol. Kerja keras pihak Intel akhirnya membuahkan hasil.

Intelkam Polda Bali sukses membongkar penemuan senpi SSI di mobil Avanza warna hitam plat L 1304 QZ yang terparkir di Parkiran Home Stay Kampung 168.

Untuk diketahui, pascaperistiwa penganiayaan dan perampasan SS1 terhadap anggota Brimob Brigpol I Bagus Suda Suwarna

saat bertugas di The Resort Hotel Ayana, Jalan Karang Mas, Jimbaran, Agustus 2017 itu, tim Intelkam Polda Bali dibentuk tim khusus.

Tugasnya adalah melakukan penyisiran plus pendekatan dengan masyarakat agar segera menginfokan  jika ada sesuatu yang mencurigakan.

Hasilnya, seorang anggota Intel dari Polsek Kuta Selatan yang akrab disapa Nengah mendapat telepon dari masyarakat bernama Made Wira selaku pemilik Home Stay Kampung 168 No.16.

Made Wira melaporkan ada mobil Avanza warna hitam plat L1304 QZ yang terparkir di Parkiran Home Stay Kampung 168 sejak tiga bulan lalu.

Nengah lalu berkoordinasi dengan tim khusus Direktorat Intelkam Polda Bali. Selanjutnya tim datang ke penginapan tersebut dan memintai keterangan  Made Wira.

Selanjutnya melakukan pengecekan terhadap mobil tersebut, Jumat  21 Juni sekitar pukul 15.40.

Hasilnya, ditemukan tas besar berwarna hitam di bagian bagasi belakang, setelah di buka tas tersebut di dapatkan 1 pucuk senjata Laras panjang jenis SS1 tanpa magazen.

Kemudian senjata tersebut di lakukan pengosongan senjata dan keluar 1 (satu) butir peluru tajam kaliber.5.56 mm dari dalam kamar senjata itu.

Setelah di lakukan pengecekan nomor seri senjata SS1 tersebut kemudian di cocokkan dengan nomor seri senjata SS1 milik IB Suda Suarna,

anggota Brimob Polda Bali yang hilang saat melaksanakan tugas pengamanan di The Resort Hotel Ayana Jln. Karang Mas Jimbaran.

Hasilnya ternyata identik yaitu 96.042133. Mengetahui hal tersebut, anggota intelkam melakukan koordinasi dengan Polresta Denpasar dan forensik untuk melakukan identifikasi secara mendalam terhadap SS1.

Termasuk barang bukti lain yakni dua buah rompi anti peluru, dua buah parang atau golok, tas panjang yang berisi linggis besar, tali kuning, dua palu, jaket dan celana,

jas hujan hitam yang belum dipakai masih baru, jas hujan hijau bekas dipakai, topeng berbentuk wajah manusia, wig atau rambut palsu dan 2 buah koper

Tak buang waktu lama, barang bukti kendaran Avanza beserta isinya langsung diamankan di Polresta Denpasar untuk dilakukan uji forensik  oleh tim Labfor.

Setelah dilakukan pengecekan terhadap senjata SS1-V1 buatan Pindad IndonesIa dengan No. Seri 96.042133, ternyata senjata itu milik anggota Brimob yang dimaksud.

Tim sempat melakukan pemotongan lakban yang di gunakan untuk  membalut atau mengikat power point dan senter pada lade senjata SS1 dan lilitan lakban pada tali sandang senjata SS1 untuk dilakukan uji sidik jari.

Uji balistik dan uji banding terkait keaktifan senpi, magasin dan amunisi bukti yang ditemukan dalam kamar senjata BB bahwa hasilnya amunisi tersebut masih aktif.

Uji senjata dengan 2 peluru pembanding masih dapat digunakan untuk menembakkan peluru dengan baik serta senjata dan magasen warnanya cocok (silver).

“Kami sudah melakukan uji coba. Senjata milik anggota Brimob dalam peristiwa Ayana sampai saat ini masih aktif. Senjatanya masih dapat menembakan peluru dengan baik,

 dan pelurunya masih dapat meledak dengan baik,” beber Kepala Sub Bidang Balistik Metalurgi Laboratorium Forensik Cabang Denpasar AKBP I Gusti Putu Dana.

Selain itu pihaknya juga melakukan uji shot residu pada senjata tersebut. Hasilnya positif bahwa senjata itu sebelumnya pernah digunakan untuk menembak.

 Namun pihaknya belum bisa mengetahui limit waktu kapan digunakan. Pun SS1 ini kondisinya masih prima.

Saat dilakukan uji tembak kondisi senjata buatan Pindat masih bagus. Secara fisik senjata ini lanjut AKBP Putu Dana telah dilakukan modifikasi. P

ertama catnya yang semula warna hitam dirubah dengan cat piloks warna silver. Selain itu pada bagian depan senjata diisi senter dan laser.

Warna yang sama pula pada Magazine yang ditemukan di TKP perampokan Tanjung Benoa. “BB yang diamankan ini intinya dipakai untuk kejahatan,” tuturnya. 

DENPASAR – Kinerja Intelkam Polda Bali beserta jajaran patut diacungkan jempol. Kerja keras pihak Intel akhirnya membuahkan hasil.

Intelkam Polda Bali sukses membongkar penemuan senpi SSI di mobil Avanza warna hitam plat L 1304 QZ yang terparkir di Parkiran Home Stay Kampung 168.

Untuk diketahui, pascaperistiwa penganiayaan dan perampasan SS1 terhadap anggota Brimob Brigpol I Bagus Suda Suwarna

saat bertugas di The Resort Hotel Ayana, Jalan Karang Mas, Jimbaran, Agustus 2017 itu, tim Intelkam Polda Bali dibentuk tim khusus.

Tugasnya adalah melakukan penyisiran plus pendekatan dengan masyarakat agar segera menginfokan  jika ada sesuatu yang mencurigakan.

Hasilnya, seorang anggota Intel dari Polsek Kuta Selatan yang akrab disapa Nengah mendapat telepon dari masyarakat bernama Made Wira selaku pemilik Home Stay Kampung 168 No.16.

Made Wira melaporkan ada mobil Avanza warna hitam plat L1304 QZ yang terparkir di Parkiran Home Stay Kampung 168 sejak tiga bulan lalu.

Nengah lalu berkoordinasi dengan tim khusus Direktorat Intelkam Polda Bali. Selanjutnya tim datang ke penginapan tersebut dan memintai keterangan  Made Wira.

Selanjutnya melakukan pengecekan terhadap mobil tersebut, Jumat  21 Juni sekitar pukul 15.40.

Hasilnya, ditemukan tas besar berwarna hitam di bagian bagasi belakang, setelah di buka tas tersebut di dapatkan 1 pucuk senjata Laras panjang jenis SS1 tanpa magazen.

Kemudian senjata tersebut di lakukan pengosongan senjata dan keluar 1 (satu) butir peluru tajam kaliber.5.56 mm dari dalam kamar senjata itu.

Setelah di lakukan pengecekan nomor seri senjata SS1 tersebut kemudian di cocokkan dengan nomor seri senjata SS1 milik IB Suda Suarna,

anggota Brimob Polda Bali yang hilang saat melaksanakan tugas pengamanan di The Resort Hotel Ayana Jln. Karang Mas Jimbaran.

Hasilnya ternyata identik yaitu 96.042133. Mengetahui hal tersebut, anggota intelkam melakukan koordinasi dengan Polresta Denpasar dan forensik untuk melakukan identifikasi secara mendalam terhadap SS1.

Termasuk barang bukti lain yakni dua buah rompi anti peluru, dua buah parang atau golok, tas panjang yang berisi linggis besar, tali kuning, dua palu, jaket dan celana,

jas hujan hitam yang belum dipakai masih baru, jas hujan hijau bekas dipakai, topeng berbentuk wajah manusia, wig atau rambut palsu dan 2 buah koper

Tak buang waktu lama, barang bukti kendaran Avanza beserta isinya langsung diamankan di Polresta Denpasar untuk dilakukan uji forensik  oleh tim Labfor.

Setelah dilakukan pengecekan terhadap senjata SS1-V1 buatan Pindad IndonesIa dengan No. Seri 96.042133, ternyata senjata itu milik anggota Brimob yang dimaksud.

Tim sempat melakukan pemotongan lakban yang di gunakan untuk  membalut atau mengikat power point dan senter pada lade senjata SS1 dan lilitan lakban pada tali sandang senjata SS1 untuk dilakukan uji sidik jari.

Uji balistik dan uji banding terkait keaktifan senpi, magasin dan amunisi bukti yang ditemukan dalam kamar senjata BB bahwa hasilnya amunisi tersebut masih aktif.

Uji senjata dengan 2 peluru pembanding masih dapat digunakan untuk menembakkan peluru dengan baik serta senjata dan magasen warnanya cocok (silver).

“Kami sudah melakukan uji coba. Senjata milik anggota Brimob dalam peristiwa Ayana sampai saat ini masih aktif. Senjatanya masih dapat menembakan peluru dengan baik,

 dan pelurunya masih dapat meledak dengan baik,” beber Kepala Sub Bidang Balistik Metalurgi Laboratorium Forensik Cabang Denpasar AKBP I Gusti Putu Dana.

Selain itu pihaknya juga melakukan uji shot residu pada senjata tersebut. Hasilnya positif bahwa senjata itu sebelumnya pernah digunakan untuk menembak.

 Namun pihaknya belum bisa mengetahui limit waktu kapan digunakan. Pun SS1 ini kondisinya masih prima.

Saat dilakukan uji tembak kondisi senjata buatan Pindat masih bagus. Secara fisik senjata ini lanjut AKBP Putu Dana telah dilakukan modifikasi. P

ertama catnya yang semula warna hitam dirubah dengan cat piloks warna silver. Selain itu pada bagian depan senjata diisi senter dan laser.

Warna yang sama pula pada Magazine yang ditemukan di TKP perampokan Tanjung Benoa. “BB yang diamankan ini intinya dipakai untuk kejahatan,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/