DENPASAR – Warga Padangsambian dan sekitarnya tengah diselimuti duka mendalam. Sebab, lurah mereka, I Wayan Adi Sudiawan, 50, ditemukan meregang nyawa dengan cara tragis, gantung diri.
Korban ditemukan meninggal di gudang belakang rumahnya di Jalan Cokroaminoto Gang Sari Nomor. 1 Banjar Sedana Merta, Ubung, Denpasar, Kamis (27/6) sekitar pukul 10.00.
Kuat dugaan, lelaki kelahiran Denpasar, 28 -10-1968 ini nekat mengakhiri hidupnya karena depresi. Sebab, penyakit yang diderita tak kunjung sembuh.
Kepada Jawa Pos Radar Bali, Ni Kadek Asrini, kasus ini terkuak ketika ada seorang laki-laki mencari Lurah Padangsambian I Wayan Sudiawan.
Laki-laki tersebut bermaksud mencari surat-surat yang belum ditandatangani korban. Karena tak melihat korban, saksi kemudian meminta laki-laki itu menunggu.
Saksi lantas bertanya kepada kerabat korban. Namun, tidak ada yang mengetahui. “Setahu kami, Pak Yan belum keluar kok kemarin pagi. Karena itu kami mencari ke bagian belakang
rumah (tempat jemuran). Sebab setiap pagi dia pergi ke tempat jemuran,” beber Ni Kadek Asrini, yang tak lain dari keponakan Lurah Padangsambian ini.
Betapa terkejutnya ketika sampai di tempat jemuran (belakang rumah), Ni Kadek Asrini melihat korban tergantung di lambang yang terbuat dari kayu bangunan sebelah timur dengan menggunakan tali tambang plastik warna biru.
Mengetahui hal tersebut, saksi lantas berteriak minta tolong. Selanjutnya I Wayan Sudiawan diturunkan oleh keluarganya.
Saat diturunkan denyut nadi masih ada pergerakan. Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Wangaya. Di RS Wangaya, korban sempat mendapat penanganan dari tim medis.
Sayang nyawanya tak tertolong. Meninggalnya korban mendapat perhatian Walikota Denpasar Rai Mantra.
Kemarin Rai Mantra secara khusus datang ke rumah duka untuk menyampaikan rasa duka dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran.
Polisi sendiri langsung bergerak. Kapolsek Denpasar Barat AKP Johannes H. Widya Dharma Nainggolan langsung memintai keterangan sejumlah saksi.
Dari pemeriksaan awal, korban diketahui menderita sejumlah penyakit sebelum meninggal. Mulai dari penyakit jantung, darah putih naik, dan depresi.
“Sebelum bekerja sebagai Lurah Padangsambian, korban bekerja di Kantor Catatan Sipil Kota Denpasar,” pungkasnya..