SEMARAPURA – Warga Banjar Sangluh, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan digegerkan dengan penemuan tulang yang diduga kerangka manusia di halaman kediaman Nengah Rati, 68, dan Kadek Artika, 44.
Pasalnya, lima bulan yang lalu juga sempat ditemukan tulang diduga tengkorak manusia di sekitar tempat itu namun oleh salah seorang kerabatnya,
I Komang Suastika, 39, tulang yang sudah membatu itu dibuang di sebuah sungai di wilayah Kabupaten Buleleng.
I Komang Suastika saat ditemui di Polsek Dawan, Kamis (27/6) menuturkan, penemuan tulang tersebut berawal ketik dia,
Nengah Rati, Kadek Artika dan kerabat lainnya menggali tanah pengarangan untuk membuat fondasi rumah sekitar lima bulan lalu.
Saat menggali tanah pengarangan, ditemukan batu berwarna putih seperti tengkorak manusia dengan berat sekitar 5 kilogram.
“Batunya itu seperti batu kapur dan cukup berat. Mirip seperti tengkorak manusia, ada lubang mata, hidung, dan pada telinga. Mungkin itu fosil,” katanya.
Karena diduga benda bertuah, ia pun membawa benda tersebut ke rumahnya yang ada di wilayah Kelurahan Banyuning, Buleleng.
Setelah benda tersebut dibawa pulang, menurutnya, sang istri, Nengah Sari Asih, 39 dan anak-anaknya mengalami tidak enak badan dan sakit kepala.
“Istri saya punya firasat kalau yang buat sakit itu karena keberadaan batu itu. Istri saya tukang pijit dan juga ngiring (mempunyai kemampuan spiritual),” terangnya.
Dua bulan berlalu, ia pun akhirnya menanyakan tentang benda tersebut ke salah seorang temannya yang menjadi paranormal.
Adapun oleh paranormal tersebut, ia diminta untuk membuang benda tersebut lantaran akan memberikan dampak buruk bagi keluarganya.
“Katanya sudah ada roh jahat di dalam benda itu. Jadi disuruh buang,” ujarnya. Meski sudah diminta untuk dibuang, dia tetap menyimpan benda tersebut di rumahnya.
Akhirnya dua bulan yang lalu, benda tersebut dibuang di sebuah sungai dekat rumahnya atas permintaan sang istri.
“Karena istri dan anak saya sakit kepala terus, istri saya minta benda itu dibuang. Akhirnya saya buang.
Istri dan anak saya kembali seperti biasanya (tidak sakit kepala). Jadi tiga bulanan benda itu di rumah saya,” jelas ayah tiga orang anak itu.
Rabu (26/6) kemarin, Nengah Rati, Kadek Artika dan kerabat lainnya kembali menggali tanah pekarangan untuk membuat fondasi dapur.
Mereka pun kembali menemukan tulang yang diduga kerangka manusia. Awalnya mereka tidak berniat melaporkan
penemuan tersebut ke pihak berwajib karena tulang tersebut sudah hancur sehingga tidak jelas apakah itu benar-benar tulang manusia atau hewan.
Namun, karena viral di media sosial dan banyak yang menyarankan untuk melaporkan penemuan tulang tersebut ke polisi, akhirnya ia Nengah Rati, dan Kadek Artika melaporkan temuan tersebut ke pihak yang berwajib, Kamis (27/6).
“Kami sudah lama sekali tinggal di sana. Itu tanah warisan leluhur kami. Kayaknya itu kerangka manusia purba,” ujarnya.
Meski ditemukan tulang diduga kerangka manusia di kediamannya, Suastika belum berencana membuat upakara.
“Saya tunggu dulu hasil pemeriksaan polisi. Kalau itu benar-benar kerangka manusia, baru akan kami rembukan tindakan selanjutnya. Apakah membuat upakara atau seperti apa,” tandasnya.
Kasatreskrim Polres Klungkung AKP Mirza Gunawan yang ditemui terpisah belum bisa memastikan tulang yang ditemukan warga Desa Pesinggahan tulang hewan atau manusia.
Untuk itu, pihaknya telah mengirim tulang tersebut ke instalasi forensik RS Sanglah untuk diperiksa lebih lanjut.
“Karena sudah rapuh, rontok akhirnya. Sampai saat ini belum bisa dipastikan itu tulang apa. Setelah keluar hasilnya, baru bisa dipastikan,” tandasnya.