GIANYAR – Jadi kabupaten kaya di Bali selain Badung, para elite Gianyar, rupanya, ingin meniru Pemkab Badung membangun gedung perkantoran pemerintahan dalam satu tempat alias pusat pemerintahan (puspem).
Jadi, seluruh Kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan berada di satu areal. Rencana itu akan dimulai pada 2020.
Bupati Gianyar Made Mahayastra menyatakan pada 2020 mendatang, pihaknya akan melakukan penjajakan pembebasan lahan.
“Untuk tempat pastinya jangan dulu,” ujar Bupati Mahayastra sambil tersenyum. Mahayastra mengakui jika kantor OPD yang ada di Kabupaten Gianyar kini lokasinya terpencar.
Beberapa kantor juga ada yang mengontrak di rumah toko (ruko). Dengan dijadikan satu kawasan puspem, maka pelayanan akan menjadi satu.
“Tujuannya tidak lain untuk memaksimalkan kinerja pegawai itu sendiri. Kalau sekarang dengan kondisi kantornya yang pencar kan susah kami pantau,” ujarnya.
Apabila ada pegawai yang bolos di jam kantor, sulit diatur karena kantornya terpencar. “Ada yang keluar di jam kerja, jemput anak lah. Meski saya tegur kepala dinasnya, pasti ada saja tidak-enakan,” jelasnya.
Apabila dibangun puspem, maka pegawai akan disiplin. “Kalau sudah ada puspem, pegawai itu dapat kami awasi. Dan memang benar-benar kerja dari pukul 08.00 sampai 15.00 itu,” terangnya.
Sedangkan, di gerbang puspem digembok dan ada petugas jaga. “Terkecuali yang izin untuk keperluan mendesak sekali, harus membawa surat dari pimpinan dinasnya. Baik Kadis maupun Kabid dinas bersangkutan,” paparnya.
Di dalam puspem, juga akan disediakan kantin. Jadi tidak ada alasan pegawai keluar makan atau pulang untuk makan. “Kendatipun tidak (ke kantin, red), pegawai bisa bawa bekal atau bawa rantang,” terangnya.
Sedangkan, untuk kantor bupati saat ini, yang terdiri dari beberapa gedung dan rumah jabatan lama akan diratakan.
“Ini merupakan jangka panjang, yang jelas 2020 pembebasan lahan. Sedangkan kantor Bupati yang sekarang bisa kami jadikan balai kota,” pungkasnya.