25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:46 AM WIB

Tidak Hanya Restoran, Shrida Ubud Padukan Art, Culture, dan Culinary

GIANYAR – Salah satu seniman nasional yang memiliki pertalian erat dengan Ubud, Gianyar adalah pelukis Srihadi Soedarsono.

Lahir di Solo 4 Desember 1931, Srihadi mengawali karir sebagai wartawan pelukis lantas menekuni dunia lukis pada sanggar seni di Jogjakarta.

Tahun 1954, suami dari Siti Farida Namawi ini memutuskan untuk pindah ke Bali. Karya lukisan Srihadi merupakan saksi perjalanan sejarah yang digoreskan sejak zaman kemerdekaan hingga kini.

Masih terus berkarya dan rutin menggelar pameran tunggal, rencananya pada bulan Maret tahun depan Srihadi akan memamerkan karya-karyanya di Museum Nasional Jakarta.

Kalau di Bali, karya-karya sang Maestro dapat dilihat di restoran miliknya sendiri yakni Shrida Restaurant.

Nama Shrida sendiri  merupakan perpaduan nama antara Srihadi dan Farida, istrinya tercinta. “Shrida dalam bahasa Sansekerta artinya pemberi keindahan, kemakmuran dan kepositifan.

Tujuannya yakni menghadirkan keseimbangan antara keindahan manusia dan estetika makanan. Selain itu semoga Shrida

menjadi sebuah melting pot, tempat berkumpulnya para seniman dan profesi lainnya,” ujar Srihadi Soedarsono.

Restoran yang merupakan bagian dari Royal Kamuela Villas & Suites ini baru saja resmi dibuka pada Sabtu (29/6) lalu.

Saat pembukaan, para tamu undangan memenuhi lantai tiga untuk menikmati sajian khas Nusantara. Area tersebut memang difungsikan sebagai fine dinning area yang terkesan lebih formal dan elegan.

Di sana pula terpampang sejumlah karya lukis Srihadi dengan ekspresi warna yang memberi sentuhan artistik pada dinding restoran.

Sedang di lantai dasar ditujukan bagi tamu yang menginap di villa untuk menikmati menu ala carte sebagai sarapan, makan siang maupun malam.

Lanjut ke lantai dua, di sinilah tempat diadakannya bincang-bincang sore Art, Culture, dan Culinary.

Rencananya diskusi santai ini rutin digelar dua kali dalam sebulan dengan mendatangkan pembicara yang kompeten di bidang seni.

“Shrida merupakan salah satu passion saya. Bukan restoran biasa, Shrida dengan tagline “Taste of Ubud” akan memberikan pengalaman bersantap yang berkesan.

Sajian nikmat ditambah dengan nuansa artistik restoran dan suasa alam Ubud yang memukau akan menghadirkan perpaduan yang sempurna,” bebernya. (rba)

 

 

GIANYAR – Salah satu seniman nasional yang memiliki pertalian erat dengan Ubud, Gianyar adalah pelukis Srihadi Soedarsono.

Lahir di Solo 4 Desember 1931, Srihadi mengawali karir sebagai wartawan pelukis lantas menekuni dunia lukis pada sanggar seni di Jogjakarta.

Tahun 1954, suami dari Siti Farida Namawi ini memutuskan untuk pindah ke Bali. Karya lukisan Srihadi merupakan saksi perjalanan sejarah yang digoreskan sejak zaman kemerdekaan hingga kini.

Masih terus berkarya dan rutin menggelar pameran tunggal, rencananya pada bulan Maret tahun depan Srihadi akan memamerkan karya-karyanya di Museum Nasional Jakarta.

Kalau di Bali, karya-karya sang Maestro dapat dilihat di restoran miliknya sendiri yakni Shrida Restaurant.

Nama Shrida sendiri  merupakan perpaduan nama antara Srihadi dan Farida, istrinya tercinta. “Shrida dalam bahasa Sansekerta artinya pemberi keindahan, kemakmuran dan kepositifan.

Tujuannya yakni menghadirkan keseimbangan antara keindahan manusia dan estetika makanan. Selain itu semoga Shrida

menjadi sebuah melting pot, tempat berkumpulnya para seniman dan profesi lainnya,” ujar Srihadi Soedarsono.

Restoran yang merupakan bagian dari Royal Kamuela Villas & Suites ini baru saja resmi dibuka pada Sabtu (29/6) lalu.

Saat pembukaan, para tamu undangan memenuhi lantai tiga untuk menikmati sajian khas Nusantara. Area tersebut memang difungsikan sebagai fine dinning area yang terkesan lebih formal dan elegan.

Di sana pula terpampang sejumlah karya lukis Srihadi dengan ekspresi warna yang memberi sentuhan artistik pada dinding restoran.

Sedang di lantai dasar ditujukan bagi tamu yang menginap di villa untuk menikmati menu ala carte sebagai sarapan, makan siang maupun malam.

Lanjut ke lantai dua, di sinilah tempat diadakannya bincang-bincang sore Art, Culture, dan Culinary.

Rencananya diskusi santai ini rutin digelar dua kali dalam sebulan dengan mendatangkan pembicara yang kompeten di bidang seni.

“Shrida merupakan salah satu passion saya. Bukan restoran biasa, Shrida dengan tagline “Taste of Ubud” akan memberikan pengalaman bersantap yang berkesan.

Sajian nikmat ditambah dengan nuansa artistik restoran dan suasa alam Ubud yang memukau akan menghadirkan perpaduan yang sempurna,” bebernya. (rba)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/