33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:09 PM WIB

Breaking News! BNPB: Belum Ada Hujan Abu, Material dari Kebakaran Hutan

RadarBali.com – Status siaga Gunung Api Agung resmi dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Senin malam pukul 21.00.

Status dinaikkan setelah pengamatan visual maupun instrumental menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas Gunung Agung.

Naiknya status dari waspda ke siaga langsung direspons warga. Sejak Senin malam, warga di area terdampak letusan mengungsi di daerah aman.

Untuk wilayah Klungkung, mayoritas mengungsi ke mapolres Klungkung. Sementara wilayah Karangasem, mengungsi ke Sebudi.

Mungkin karena panic, warga berbondong-bondong meninggalkan rumahnya. Isu makin tak keruan setelah sempat terjadi hujan abu yang mengenai kendaraan para pengungsi.

Pertanyannya, seperti apakah sebenarnya kondisi Gunung Agung? Berdasar rilis resmi BNPB yang diterima Jawa Pos. RadarBali, kondisi masih terpantau aman.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, berdasar laporan dari PVMBG dan pantuan visual dari Pos Pengamatam Gunungapi Agung, belum terjadi hujan abu.

“Sampai saat ini Gunung Agung belum meletus dan mengeluarkan hujan abu,” ujar Sutopo Purwo Nugroho, Selasa pagi.

Pantauan satelit Himawari dari BMKG juga menunjukkan bahwa belum terdeteksi adanya hujan abu di sekitar Gunung Agung.

Hasil analisis satelit Aqua dan Terra dari Lapan hanya menunjukkan adanya 3 hotspot kebakaran hutan dan lahan di sekitar Kubu, Karangasem (sebelah utara – timur laut) kawah Gunung Agung dalam 24 jam terakhir.

“Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya informasi hujan abu dan foto-foto yang beredar di sosmed adalah tidak benar hujan abu dari aktivitas vulkanik Gunung Agung. Kemungkinan itu adalah material abu dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sekitar area gunung,”katanya.

Menurutnya,  PVMBG masih memantau aktivitas Gunung Agung. “Masyarakat kami imbau untuk tenang. Jangan terpancing isu-isu menyesatkan. Saat ini banyak beredar hoax dan informasi yang menyesatkan sehingga menimbulkan keresahan. Sebarkan fakta dan informasi yang benar,”paparnya.

RadarBali.com – Status siaga Gunung Api Agung resmi dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Senin malam pukul 21.00.

Status dinaikkan setelah pengamatan visual maupun instrumental menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas Gunung Agung.

Naiknya status dari waspda ke siaga langsung direspons warga. Sejak Senin malam, warga di area terdampak letusan mengungsi di daerah aman.

Untuk wilayah Klungkung, mayoritas mengungsi ke mapolres Klungkung. Sementara wilayah Karangasem, mengungsi ke Sebudi.

Mungkin karena panic, warga berbondong-bondong meninggalkan rumahnya. Isu makin tak keruan setelah sempat terjadi hujan abu yang mengenai kendaraan para pengungsi.

Pertanyannya, seperti apakah sebenarnya kondisi Gunung Agung? Berdasar rilis resmi BNPB yang diterima Jawa Pos. RadarBali, kondisi masih terpantau aman.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, berdasar laporan dari PVMBG dan pantuan visual dari Pos Pengamatam Gunungapi Agung, belum terjadi hujan abu.

“Sampai saat ini Gunung Agung belum meletus dan mengeluarkan hujan abu,” ujar Sutopo Purwo Nugroho, Selasa pagi.

Pantauan satelit Himawari dari BMKG juga menunjukkan bahwa belum terdeteksi adanya hujan abu di sekitar Gunung Agung.

Hasil analisis satelit Aqua dan Terra dari Lapan hanya menunjukkan adanya 3 hotspot kebakaran hutan dan lahan di sekitar Kubu, Karangasem (sebelah utara – timur laut) kawah Gunung Agung dalam 24 jam terakhir.

“Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya informasi hujan abu dan foto-foto yang beredar di sosmed adalah tidak benar hujan abu dari aktivitas vulkanik Gunung Agung. Kemungkinan itu adalah material abu dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sekitar area gunung,”katanya.

Menurutnya,  PVMBG masih memantau aktivitas Gunung Agung. “Masyarakat kami imbau untuk tenang. Jangan terpancing isu-isu menyesatkan. Saat ini banyak beredar hoax dan informasi yang menyesatkan sehingga menimbulkan keresahan. Sebarkan fakta dan informasi yang benar,”paparnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/