25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:09 AM WIB

Mesin Jukung Mati Saat Ombak Besar, Selamat Usai Berjam-Jam Terapung

Sempat dilaporkan hilang dan terkatung-katung di tengah laut, I Ketut Matal, nelayan asal Banjar Dinas Bena Sari, Desa Seraya, Karangasem akhirnya berhasil selamat dari maut. Seperti apa kisahnya?

 

WAYAN PUTRA, Karangasem

 

Meski mengaku tak ada firasat apapun, namun keluarga sempat mengaku was-was dan khawatir dengan kabar hilangnya Matal saat melaut mencari ikan di perairan Bugbug, Karangasem

Pasalnya beberapa saat berangkat melaut, pada Senin (1/7) keluarga mendapat kabar jika jukung atau perahu Matal mati sekitar pukul 11.00 wita.

“Kondisi mesin jukung mati diperkirakan saat korban berada di sekitar lima mil dari bibir pantai Desa Bugbug,”terang Kepala Pelaksana BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa.

Kontan atas kabar yang sempat membuat keluarga korban kalut itu, tim reaksi cepat BPBD Karangasem bersama dengan Balawista Pos Jasri langsung menuju TKP untuk menolong korban.

Ikut ambil bagian dalam pertolongan tersebut, yakni Pos Sar Karangasem, Pol Air Polres Karangasem, Babinkamtipmas Desa Bugbug, Bakamla dan warga masyarakat utamanya keluarga korban.

 

Awalnya pihak Bakamla menerima laporan pukul 11.00 wita kalau seorang nelayan melaut dan belum kembali.

“Biasanya korban melaut pukul 04.00 wita pagi dan sudah kembali pukul 08.00 wita. Namun korban belum kembali,” ujar IB Ketut Arimbawa.

Akhirnya pihak keluarga meminta bantuan kepada Bakorkamla untuk melakukan pemantauan mulai teropong.

Sementara itu Pusdalops berkordinasi dengan Pos Sar Karangasem untuk melakukan pencarian.

Saat tim melakukan pencarian mereka menemukan seorang nelayan terombang ambing diperahu yang dinaiki.

Nelayan tersebut teramati di perairan Bugbug dengan ciri-ciri seperti yang ada dalam laporan.

Atas pengamatan itu, tim Sar gabungan pun langsung memutuskan pencarian melalui pos aju Pantai Levra, Bugbug pukul 12.10 wita.

Sekitar pukul 12.20 wita korban berhasil ditemukan.

Selanjutnya, korban kemudian di evakuasi dengan menggunakan Rubber boat Basarnas sementara perahunya juga digiring menuju pantai Bena Sari, Seraya. Korban kemudian diserahkan kepada keluarga.

“Penyebab korban terkatung-katung karena masim perahu mati dan saat itu arus laut juga cukup deras mengarah ke barat. Sehingga korban terketung katung ditengah laut,”imbuh IB Ketut Arimbawa.

 

Kata Arimbawa, cepatnya proses penemuan korban juga kerena laporan nelayan lainya. Dimana kata Arimbawa, pada pukul 06.30 wita beberapa nelayan sempat melihat korban dengan menggunakan sampan warna putih strip biru.

 

Sedangkan Kepala Basarnas Bali Hari Adi Purnomo penyelematan korban tim Sar menerjunkan 9 personilnya.

 

Korban ditemukan di kordinat 8°28’47.72″S – 115°37’42.26″E, selanjutnya rubber boat Pos SAR Karangasem bersama dengan sampan target bergerak perlahan menuju Pantai Bena Sari Desa Seraya Tengah Karangasem.

Sekitar selang waktu 1 jam mereka sampai dan bertemu dengan pihak keluarga

Sempat dilaporkan hilang dan terkatung-katung di tengah laut, I Ketut Matal, nelayan asal Banjar Dinas Bena Sari, Desa Seraya, Karangasem akhirnya berhasil selamat dari maut. Seperti apa kisahnya?

 

WAYAN PUTRA, Karangasem

 

Meski mengaku tak ada firasat apapun, namun keluarga sempat mengaku was-was dan khawatir dengan kabar hilangnya Matal saat melaut mencari ikan di perairan Bugbug, Karangasem

Pasalnya beberapa saat berangkat melaut, pada Senin (1/7) keluarga mendapat kabar jika jukung atau perahu Matal mati sekitar pukul 11.00 wita.

“Kondisi mesin jukung mati diperkirakan saat korban berada di sekitar lima mil dari bibir pantai Desa Bugbug,”terang Kepala Pelaksana BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa.

Kontan atas kabar yang sempat membuat keluarga korban kalut itu, tim reaksi cepat BPBD Karangasem bersama dengan Balawista Pos Jasri langsung menuju TKP untuk menolong korban.

Ikut ambil bagian dalam pertolongan tersebut, yakni Pos Sar Karangasem, Pol Air Polres Karangasem, Babinkamtipmas Desa Bugbug, Bakamla dan warga masyarakat utamanya keluarga korban.

 

Awalnya pihak Bakamla menerima laporan pukul 11.00 wita kalau seorang nelayan melaut dan belum kembali.

“Biasanya korban melaut pukul 04.00 wita pagi dan sudah kembali pukul 08.00 wita. Namun korban belum kembali,” ujar IB Ketut Arimbawa.

Akhirnya pihak keluarga meminta bantuan kepada Bakorkamla untuk melakukan pemantauan mulai teropong.

Sementara itu Pusdalops berkordinasi dengan Pos Sar Karangasem untuk melakukan pencarian.

Saat tim melakukan pencarian mereka menemukan seorang nelayan terombang ambing diperahu yang dinaiki.

Nelayan tersebut teramati di perairan Bugbug dengan ciri-ciri seperti yang ada dalam laporan.

Atas pengamatan itu, tim Sar gabungan pun langsung memutuskan pencarian melalui pos aju Pantai Levra, Bugbug pukul 12.10 wita.

Sekitar pukul 12.20 wita korban berhasil ditemukan.

Selanjutnya, korban kemudian di evakuasi dengan menggunakan Rubber boat Basarnas sementara perahunya juga digiring menuju pantai Bena Sari, Seraya. Korban kemudian diserahkan kepada keluarga.

“Penyebab korban terkatung-katung karena masim perahu mati dan saat itu arus laut juga cukup deras mengarah ke barat. Sehingga korban terketung katung ditengah laut,”imbuh IB Ketut Arimbawa.

 

Kata Arimbawa, cepatnya proses penemuan korban juga kerena laporan nelayan lainya. Dimana kata Arimbawa, pada pukul 06.30 wita beberapa nelayan sempat melihat korban dengan menggunakan sampan warna putih strip biru.

 

Sedangkan Kepala Basarnas Bali Hari Adi Purnomo penyelematan korban tim Sar menerjunkan 9 personilnya.

 

Korban ditemukan di kordinat 8°28’47.72″S – 115°37’42.26″E, selanjutnya rubber boat Pos SAR Karangasem bersama dengan sampan target bergerak perlahan menuju Pantai Bena Sari Desa Seraya Tengah Karangasem.

Sekitar selang waktu 1 jam mereka sampai dan bertemu dengan pihak keluarga

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/