RadarBali.com – Proyek pengembangan Pelabuhan Benoa oleh Pelindo III yang sebelumnya menemui kendala lantaran terbentur aturan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Pemkot Denpasar akhirnya bisa terealisasi.
Proyek yang memakan waktu selama 7 bulan sebelum even IMF Meeting Oktober 2018 di Bali ini akan menelan biaya hingga Rp 1,7 triliun.
Ke depan, pelabuhan Benoa akan terus dikembangkan dan berpotensi meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali.
Senin kemarin (18/9), Pelindo III Pelabuhan Benoa resmi melakukan sand breaking sebagai tanda tahap pengerukan alur dimulai.
Turut hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, didampingi Direktur Utama PT Pelindo III I Gusti Ngurah Askhara Dana Diputra.
Askhara mengungkapkan, investasi yang ditanamkan Pelindo III untuk mengembangkan pelabuhan Benoa mencapai Rp 1,7 Triliun.
Anggaran tersebut meliputi infrastruktur terminal yang mencapai Rp 500 miliar. Sisanya Rp 1,2 triliun untuk pengerjaan kolam dermaga dan alur pelayaran.
“Pelabuhan Benoa saat ini memiliki kedalaman alur minus 8 meter, dan hanya bisa menampung cruise dengan panjang kurang dari 210 meter yang kapasitas penumpangnya hanya 1.400 orang,” ujar Askhara.
Di lain sisi, kunjungan wisatawan ke Bali melalui jalur laut mengalami peningkatan 5 persen. Sejak 2010 kunjungan wisatawan ke Bali mencapai 13.683 orang.
Nanti di tahun 2018 diperkirakan mencapai 91.325 orang. “Dengan pengembangan ini, cruise yang memiliki ukuran panjang 300 meter lebih dengan kapasitas penumpang mencapai 5.000 orang bisa berlabuh. Karena kedalaman alur sudah mencapai 12 meter,” terangnya.
Dermaga timur yang khusus untuk kapal cruise yang memiliki panjang 240 meter, bakal diperpanjang hingga 340 meter.
Pengembangan juga dilakukan pada terminal penumpang internasional dengan luas total 7 hektare lebih. Khusus untuk area kedatangan dan keberangkatan masing-masing disediakan 1 hektare.
“Jadi ini akan menjadi pelabuhan cruise internasional pertama di Indonesia. Untuk 5.000 penumpang nanti kami akan kirim dulu ke Singapura, karena tidak mungkin dalam waktu satu jam selesai 5.000 penumpang. Jadi sebagian dulu,” jelas Askhara.
Sementara untuk pengembangan dalam jangka panjang di Pelabuhan Benoa akan di bangun beberapa unit usaha. Seperti yacht, kondotel, dan auditorium.
Namun untuk rencana ini pasti akan membutuhkan dana antara Rp 2 – 3 triliun. “Untuk pembangunan dermaga kapal yacht masih ada anggaran. Kan tidak banyak, hanya Rp 200 miliar, tapi kan tidak bisa tahun ini,” tuturnya