31.8 C
Jakarta
19 November 2024, 21:17 PM WIB

Masuk Tahun Kelima, Bali Blues Festival Kolaborasikan Lintas Genre

DENPASAR – Bali Blues Festival akan kembali digelar. Ajang yang memasuki tahun kelima ini digelar di Peninsula Island Nusa Dua, 13 Juli dan 14 Juli mendatang.

Even yang diprakarsai Pregina Art Showbiz dengan ITDC ini akan diwarnai dengan kolaborasi musik lintas genre. Tidak melulu soal blues secara murni.

Ada beberapa kolaborasi menarik yang akan disuguhkan. Seperti kolaborasi band folk Nosstress dengan musisi blues Bali, Made Mawut.

Ada juga kolaborasi seruling tradisional Bali dari Gus Teja dengan Bali Blues Brother dan juga kolaborasi dari band reggae Bali, Joni Agung and Double T dengan band Crazy Horse. 

Saat konferensi pers yang digelar di Kubu Kopi Jalan Hayam Wuruk Denpasar, Selasa (9/7) siang, peniup seruling tradisional Bali, Gus Teja mengaku sedikit terkejut saat dirinya mengetahui akan berkolaborasi dalam musik blues.

Meski begitu, dia menganggap ini sebagai sebuah tantangan yang menarik. “Saya sedikit terkejut karena diajak berkolaborasi dengan musisi blues. Karena sebelumnya saya belum pernah.

Ini adalah tantangan baru bagi saya. Saya akan mengangkat lagu tradisional Bali dengan seruling dan berkolaborasi dengan musik blues,” terangnya kepada awak media.

Dilanjutkannya bahwa kolaborasi lintas genre seperti ini patut untuk diapresiasi. “Semoga blues dengan kolaborasi unik seperti ini bisa berbicara lebih luas.

Saya pikir ini adalah project coba-coba dan unik. Saya tidak sabar untuk pentas tanggal 13 Juli. Ini unik dan etnik,” ujarnya. 

Sementra itu, I Gusti Agung Bagus Mantra selaku owner Pregina Art Showbiz mengatakan, sebelum event berlangsung, pihaknya sudah melakukan road show ke beberapa kota di Bali.

Seperti di Singaraja, Denpasar, dan juga tabanan. “Kami juga berbagi dengan jejaring blues seluruh dunia terkait event ini karena event ini sudah tergabung di agenda blues internasional,” terang Bagus Mantra.

Dijelaskannya untuk line up musiis dan band yang akan tampil, pihaknya lebih mengutamakan musisi lokal terlebih dahulu, baru musisi dari luar Bali.

“Kami ingin menguatkan potensi di Bali dulu. Sehingga diutamakan musisi-musisi Bali dulu baru dari luar,” tandasnya. 

Di tempat yang sama, Managing Director ITDC Gusti Ngurah Ardita menerangkan bahwa even ini merupakan salah satu sarana promosi pariwisata.

“Ini tidak sekadar even biasa. Kami punya komitmen untuk menyeleksi even-even yang memang mempunyai kelas dan karakternya sendiri,” tandasnya.

DENPASAR – Bali Blues Festival akan kembali digelar. Ajang yang memasuki tahun kelima ini digelar di Peninsula Island Nusa Dua, 13 Juli dan 14 Juli mendatang.

Even yang diprakarsai Pregina Art Showbiz dengan ITDC ini akan diwarnai dengan kolaborasi musik lintas genre. Tidak melulu soal blues secara murni.

Ada beberapa kolaborasi menarik yang akan disuguhkan. Seperti kolaborasi band folk Nosstress dengan musisi blues Bali, Made Mawut.

Ada juga kolaborasi seruling tradisional Bali dari Gus Teja dengan Bali Blues Brother dan juga kolaborasi dari band reggae Bali, Joni Agung and Double T dengan band Crazy Horse. 

Saat konferensi pers yang digelar di Kubu Kopi Jalan Hayam Wuruk Denpasar, Selasa (9/7) siang, peniup seruling tradisional Bali, Gus Teja mengaku sedikit terkejut saat dirinya mengetahui akan berkolaborasi dalam musik blues.

Meski begitu, dia menganggap ini sebagai sebuah tantangan yang menarik. “Saya sedikit terkejut karena diajak berkolaborasi dengan musisi blues. Karena sebelumnya saya belum pernah.

Ini adalah tantangan baru bagi saya. Saya akan mengangkat lagu tradisional Bali dengan seruling dan berkolaborasi dengan musik blues,” terangnya kepada awak media.

Dilanjutkannya bahwa kolaborasi lintas genre seperti ini patut untuk diapresiasi. “Semoga blues dengan kolaborasi unik seperti ini bisa berbicara lebih luas.

Saya pikir ini adalah project coba-coba dan unik. Saya tidak sabar untuk pentas tanggal 13 Juli. Ini unik dan etnik,” ujarnya. 

Sementra itu, I Gusti Agung Bagus Mantra selaku owner Pregina Art Showbiz mengatakan, sebelum event berlangsung, pihaknya sudah melakukan road show ke beberapa kota di Bali.

Seperti di Singaraja, Denpasar, dan juga tabanan. “Kami juga berbagi dengan jejaring blues seluruh dunia terkait event ini karena event ini sudah tergabung di agenda blues internasional,” terang Bagus Mantra.

Dijelaskannya untuk line up musiis dan band yang akan tampil, pihaknya lebih mengutamakan musisi lokal terlebih dahulu, baru musisi dari luar Bali.

“Kami ingin menguatkan potensi di Bali dulu. Sehingga diutamakan musisi-musisi Bali dulu baru dari luar,” tandasnya. 

Di tempat yang sama, Managing Director ITDC Gusti Ngurah Ardita menerangkan bahwa even ini merupakan salah satu sarana promosi pariwisata.

“Ini tidak sekadar even biasa. Kami punya komitmen untuk menyeleksi even-even yang memang mempunyai kelas dan karakternya sendiri,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/