DENPASAR – Sanksi terlanjur dijatuhkan Komdis PSSI kepada Bali United. Serdadu Tridatu dijatuhi denda Rp 200 juta lantaran
ulah supporter yang menyalakan flare saat bersua Kalteng Putra di Stadion Sultan Agung, Bantul dipekan keempat Liga 1 2019.
Selain denda, Komdis PSSI juga melayangkan teguran keras kepada asisten pelatih Yogi Nugraha yang memprotes keras keputusan asisten wasit.
Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra sendiri yakin Coach Yogi tidak melakukan apapun kepada asisten wasit.
“Bukan dia sepertinya, dan saya juga tidak ada masalah dengan wasit. Kalau kejadian seperti itu, pasti saya sudah tahu.
Soal wasit, saya juga tidak ada masalah. Saya pikir ada yang bagus dan kurang juga (mengenai wasit). Pemain juga ada yang bagus dan kurang.
Wartawan juga demikian. Di dunia ini, hidup juga ada yang bagus dan kurang,” ucap Coach Teco dengan tertawa.
Satu yang pasti, Coach Teco setuju seandainya ada penambahan asisten wasit di belakang gawang. Hal ini sama dengan yang dilakukan UEFA untuk kompetisi Liga Champions Eropa.
Menurutnya, jika ada dua tambaha asisten wasit, keputusan bisa lebih baik dilakukan oleh wasit didalam lapangan.
Apa yang diucapkan pelatih berusia 44 tahun tersebut hampir sama dengan opini Yogi melalui akun instagramnya.
Apalagi Video Assistant Refree (VAR) tidak mungkin dipakai oleh PSSI dalam waktu dekat karena biaya yang cukup mahal.
“Banyak negara pakai sistem seperti ini. Saya pikir bagus karena bisa membantu wasit yang kadang-kadang jauh dari area bola.
Hakim garis juga terkadang terlambat untuk berlari. Asisten wasit dibelakang gawang juga tidak banyak berlari sehingga konsesntrasinya lebih baik.
Di Brazil sendiri sistem ini sudah dipakai dan banyak orang yang mengatakan bagus,” ujar mantan arsitek Persija Jakarta tersebut.