Prioritaskan Evakuasi Kelompok Renta, Pak Gub: Semoga Tak Jatuh Korban
RadarBali.com – Aktivitas kegunungapian Gunung Api yang cenderung meningkat mendapat perhatian orang nomor satu Pemprov Bali.
Sekitar pukul 16.00, Gubernur Provinsi Bali, I Made Mangku Pastika mendatangi Pos Pemantauan Desa Rendang untuk melihat aktivitas Gunung Agung.
Di sela-sela kunjungannya tersebut, pihaknya menceritakan pengalamannya melihat suasana Gunung Agung meletus pada tahun 1963 silam.
Saat usianya masih 12 tahun itu, dia melihat langit sangat gelap, rumah dan pertanian dipenuhi oleh pasir. “Saya waktu itu lihat semuanya gelap sekali,” kata Gubernur asal Buleleng itu.
Meski bencana alam gunung meletus tidak bisa dicegah, dia meminta jangan sampai ada korban jiwa berjatuhan dalam peristiwa tersebut seperti kondisi bencana Gunung Agung meletus puluhan tahun silam.
Dengan berbagai fasilitas transportasi yang sangat memadai, dan teknologi yang begitu canggih, menurutnya, harapan tersebut bukanlah hal yang muluk-muluk.
“Sekarang mobil sudah banyak, beda dengan dulu. Selain itu, perlengkapan pengungsian sudah dipersiapkan. Anggarannya tidak terbatas,” ujarnya.
Lebih lanjut dia meminta agar media tidak membuat pemberitaan yang berlebihan, begitupun masyarakat diharapkannya bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial terkait hal ini.
Menurutnya, dengan menyebarkan pemberitaan yang berlebihan dan salah akan membuat panik warga yang terdampak. “Itu dosanya besar sekali loh,” ingatnya.
Terkait hewan peliharaan dan rumah-rumah warga yang tentunya menjadi pikiran warga saat mengungsi, Mangku Pastika telah meminta kepada TNI dan Polisi untuk menjamin keamanan harta benda milik warga tersebut.
Khususnya adalah mengevakuasi kelompok renta. “Prioritasnya kelompok tak berdaya saat evakuasi berlangsung,” bebernya.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Dewa Made Indra menjelaskan, dengan meningkatnya status Gunung Agung menjadi Siaga, masyarakat maupun wisatawan tidak boleh melakukan aktivitas sepanjang 6 km dari kawah puncak Gunung Agung.
Berkaitan dengan tempat tinggal, properti, mata pencarian masyarakat, dan aktivitas Gunung Agung yang masih dirasa belum terlalu mengancam, maka evakuasi diprioritaskan bagi kelompok rentan, orang tua, ibu hamil, orang cacat, orang dengan gangguan jiwa, dan balita.
“Warga yang lainnya tetap mengikuti, mencermati, arahan-arahan dari pemerintah. Secepatnya akan kami lakukan untuk kelompok renta ini,” tandasnya.