26.7 C
Jakarta
12 September 2024, 18:38 PM WIB

Terdampak Suspect Flu Burung, Distan Semprot Perum Candra Ayu

RadarBali.com – Adanya laporan kasus suspect flu burung di wilayah Gianyar membuat petugas Dinas Pertanian yang membawahi peternakan turun tangan.

Petugas melakukan penyemprotan terhadap seluruh unggas yang ada di wilayah Perumahan Candra Ayu Vill Banjar Tubuh Desa Batubulan Kecamatan Sukawati.

Di rumah itu terdapat pasien Ni Wayan Sawitri (1 tahun 6 bulan) yang sempat dirawat. Setelah dicek oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, balita asal Banjar Batu Mulapan Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, tersebut dinyatakan positif flu burung.

Menurut Kasi Keswan Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar drh. Ketut Ariyasa, ketika mendapat laporan suspect pihaknya langsung turun melakukan investigasi terpadu menggandeng Puskesmas Sukawati II.

Hasil investigasi selanjutnya dilaporkan ke BBVet untuk dilakukan pemeriksaan. “Kami juga sudah melakukan wawancara dengan tetangga kos yang pelihara empat ekor burung berkicau dalam sangkar tapi digantung berdekatan,” jelasnya.

Dari pengamatan tersebut, diketahui seekor burung mati sekitar 1,5 bulan sebelum kejadian. “Matinya itu karena dijemur. Sedangkan burung yang lain masih sehat. Korban juga tidak punya riwayat sempat kontak dengan burung yang mati, bahkan dengan unggas lain,” terang Ariyasa.

Dari hasil pemeriksaan di tempat tinggal penderita, lanjut Ariyasa tidak ada kematian unggas lainnya. “Juga tidak ada penderita,” jelasnya.

Ditambahkan Ariasa, pihaknya beberapa waktu lalu telah menerima laporan dari pihak rumah sakit terkait kondisi pasien balita Ni Wayan Sawitri.

“Informasi dari RS, kondisi pasien sudah membaik. Tindaklanjut kades akan melakukan pengambilan sampel pada burung sehat diambil BBVet untuk konfirmasi lab,” terangnya.

Walau pasien disebut negatif flu burung dan tidak ditemukan unggas yang berpotensi membawa penyakit, pihaknya tetap melakukan antisipasi flu burung.

Sejumlah pasar tradisional, peternak unggas, ayam, maupun burung pun dilakukan spyaring atau penyemprotan.

Sementara itu, kepada warga masyarakat dilakukan kegiatan sosialisasi mengantisipasi virus flu burung.

“Sejumlah pasar kita jajaki untuk dilakukan spraying. Sosialisasi juga kita gencarkan, terutama di lokasi suspect,” tukasnya. 

RadarBali.com – Adanya laporan kasus suspect flu burung di wilayah Gianyar membuat petugas Dinas Pertanian yang membawahi peternakan turun tangan.

Petugas melakukan penyemprotan terhadap seluruh unggas yang ada di wilayah Perumahan Candra Ayu Vill Banjar Tubuh Desa Batubulan Kecamatan Sukawati.

Di rumah itu terdapat pasien Ni Wayan Sawitri (1 tahun 6 bulan) yang sempat dirawat. Setelah dicek oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, balita asal Banjar Batu Mulapan Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, tersebut dinyatakan positif flu burung.

Menurut Kasi Keswan Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar drh. Ketut Ariyasa, ketika mendapat laporan suspect pihaknya langsung turun melakukan investigasi terpadu menggandeng Puskesmas Sukawati II.

Hasil investigasi selanjutnya dilaporkan ke BBVet untuk dilakukan pemeriksaan. “Kami juga sudah melakukan wawancara dengan tetangga kos yang pelihara empat ekor burung berkicau dalam sangkar tapi digantung berdekatan,” jelasnya.

Dari pengamatan tersebut, diketahui seekor burung mati sekitar 1,5 bulan sebelum kejadian. “Matinya itu karena dijemur. Sedangkan burung yang lain masih sehat. Korban juga tidak punya riwayat sempat kontak dengan burung yang mati, bahkan dengan unggas lain,” terang Ariyasa.

Dari hasil pemeriksaan di tempat tinggal penderita, lanjut Ariyasa tidak ada kematian unggas lainnya. “Juga tidak ada penderita,” jelasnya.

Ditambahkan Ariasa, pihaknya beberapa waktu lalu telah menerima laporan dari pihak rumah sakit terkait kondisi pasien balita Ni Wayan Sawitri.

“Informasi dari RS, kondisi pasien sudah membaik. Tindaklanjut kades akan melakukan pengambilan sampel pada burung sehat diambil BBVet untuk konfirmasi lab,” terangnya.

Walau pasien disebut negatif flu burung dan tidak ditemukan unggas yang berpotensi membawa penyakit, pihaknya tetap melakukan antisipasi flu burung.

Sejumlah pasar tradisional, peternak unggas, ayam, maupun burung pun dilakukan spyaring atau penyemprotan.

Sementara itu, kepada warga masyarakat dilakukan kegiatan sosialisasi mengantisipasi virus flu burung.

“Sejumlah pasar kita jajaki untuk dilakukan spraying. Sosialisasi juga kita gencarkan, terutama di lokasi suspect,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/