SEMARAPURA – Garam beryodium Kusamba dengan merek Uyah Kusamba kini sudah bisa dinikmati konsumen.
Hanya saja produk dari program inovasi Pemkab Klungkung itu baru bisa dinikmati oleh kalangan terbatas, yakni sebagian Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Klungkung saja.
Lancarnya rantai distribusi garam produksi Klungkung ini membuat petani garam di Desa Kusumba, Dawan, semringah.
Dewa Candra, salah satunya. Dewa Candra menyambut baik kerjasama antara petani garam dengan Koperasi LEPP Mina Segara Dana.
Apalagi, garam para petani Kusamba bisa dimanfaatkan dan dibayar dengan harga yang layak sesuai harga pasar.
“Apalagi petani sudah punya pelanggannya sendiri-sendiri. Kalau saya jarang ada yang beli. Jadi sangat tertolong dengan adanya ini,” jelas Dewa Candra.
Hanya saja karena panas yang kurang terik, ia mengaku hanya mendapat 15 kg garam per dua hari sekali.
Beda jika panas sangat terik, ia bisa mendapat 15 kg garam dalam kurun waktu sehari. “Apalagi sekarang pesisir pantai terus tergerus ombak.
Tahun depan bisa-bisa tidak ada lahan pertanian garam lagi,” tandas pria yang mengaku sudah puluhan tahun berprosesi sebagai petani garam.