29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:12 AM WIB

Hanya Kerusakan Ringan, Sekolah Pulangkan Siswa Lebih Cepat

NEGARA – Gempa dengan kekuatan magnitudo 5,8 SR dengan jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Jembrana, Selasa (16/7) pagi kemarin, menyebabkan kerusakan rumah dan fasilitas umum.

Diprediksi banyak bangunan rumah dan fasilitas umum yang rusak ringan. Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Bali di Kota Negara, kerusakan akibat gempa terjadi pada rumah-rumah warga.

Sebagian besar kerusakan pada atap rumah yang berjatuhan dan tembok yang retak. Begitu juga dengan sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dan perkantoran mengalami kerusakan yang sama.

Akibat gempa tersebut, sejumlah sekolah memulangkan siswanya lebih awal karena dikhawatirkan terjadi gempa susulan.

Disamping itu, banyak orang tua siswa yang datang meminta agar siswa dipulangkan lebih awal.  “Tadi setelah gempa pintu kelas langsung ditutup

semua agar tidak ada siswa yang masuk, khawatir ada gempa susulan,” kata Kepala SDN 2 Lelateng I Nengah Adi Mertha.

Gempa yang cukup lama tersebut membuat pasien di rumah sakit panik. Seperti yang terjadi di rumah sakit umum negara (RSU) Negara, pasien dan perawat berhamburan keluar dari ruangan.

Pasien yang terbaring dibawa dengan infus keluar dari gedung menuju halaman rumah sakit. Sampai saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana masih melakukan pendataan kerusakan akibat gempa.

Hingga Selasa sore kemarin, hanya terdapat lima laporan hasil pendataan yang dilakukan, namun diprediksi jumlah tersebut akan semakin bertambah.

“Saat ini masih pendataan, kami juga menunggu laporan dari masing-masing desa,” kata Kalaksa BPBD Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana.

Menurutnya, dari hasil pendataan sementara kerusakan karena gempa tersebut tidak ada kerusakan berat.

Kerusakan terjadi pada rumah warga dan fasilitas umum seperti sekolah dan perkantoran, seperti atap berjatuhan dan tembok retak. “Hanya kerusakan ringan. Tidak ada kerusakan berat,” terangnya.

Seperti kerusakan yang terjadi di SDN 1 Yehsumbul, plafon ruang belajar kelas 3 dan 5 berjatuhan dan genteng berjatuhan pada ruangan kantor.

Sedangkan SMPN 5 Mendoyo, tembok retak pada ruangan kantor sekolah dan tembok retak di ruangan laboratorium IPA.

Pada saat gempa tersebut juga menyebabkan seorang luka lecet karena tertimpa runtuhan atap. 

NEGARA – Gempa dengan kekuatan magnitudo 5,8 SR dengan jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Jembrana, Selasa (16/7) pagi kemarin, menyebabkan kerusakan rumah dan fasilitas umum.

Diprediksi banyak bangunan rumah dan fasilitas umum yang rusak ringan. Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Bali di Kota Negara, kerusakan akibat gempa terjadi pada rumah-rumah warga.

Sebagian besar kerusakan pada atap rumah yang berjatuhan dan tembok yang retak. Begitu juga dengan sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dan perkantoran mengalami kerusakan yang sama.

Akibat gempa tersebut, sejumlah sekolah memulangkan siswanya lebih awal karena dikhawatirkan terjadi gempa susulan.

Disamping itu, banyak orang tua siswa yang datang meminta agar siswa dipulangkan lebih awal.  “Tadi setelah gempa pintu kelas langsung ditutup

semua agar tidak ada siswa yang masuk, khawatir ada gempa susulan,” kata Kepala SDN 2 Lelateng I Nengah Adi Mertha.

Gempa yang cukup lama tersebut membuat pasien di rumah sakit panik. Seperti yang terjadi di rumah sakit umum negara (RSU) Negara, pasien dan perawat berhamburan keluar dari ruangan.

Pasien yang terbaring dibawa dengan infus keluar dari gedung menuju halaman rumah sakit. Sampai saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana masih melakukan pendataan kerusakan akibat gempa.

Hingga Selasa sore kemarin, hanya terdapat lima laporan hasil pendataan yang dilakukan, namun diprediksi jumlah tersebut akan semakin bertambah.

“Saat ini masih pendataan, kami juga menunggu laporan dari masing-masing desa,” kata Kalaksa BPBD Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana.

Menurutnya, dari hasil pendataan sementara kerusakan karena gempa tersebut tidak ada kerusakan berat.

Kerusakan terjadi pada rumah warga dan fasilitas umum seperti sekolah dan perkantoran, seperti atap berjatuhan dan tembok retak. “Hanya kerusakan ringan. Tidak ada kerusakan berat,” terangnya.

Seperti kerusakan yang terjadi di SDN 1 Yehsumbul, plafon ruang belajar kelas 3 dan 5 berjatuhan dan genteng berjatuhan pada ruangan kantor.

Sedangkan SMPN 5 Mendoyo, tembok retak pada ruangan kantor sekolah dan tembok retak di ruangan laboratorium IPA.

Pada saat gempa tersebut juga menyebabkan seorang luka lecet karena tertimpa runtuhan atap. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/