DENPASAR – Made Suharta,69 yang menempuh jarak 80km dengan berjan kaki dari Singaraja-Denpasar mengungkapkan alasannya rela melakukan perjalanannya.
Katanya, sebelum Pilpres ia khawatir Jokowi kalah karena banyak hoax yang bertebaran. Untuk itu ia berjanji, jika Jokowi menang akan berjalan kaki dair Singaraja ke Denpasar.
“Itu dah. Kalau normal saja pasti menang Jokowi. Namun, saya khawatir karena ada hoax hoax itu sebelum Pilpres. Kemudian saya berjanji jika menang saya akan jalan kaki dari singaraja ke Denpasar,” ungkapnya Rabu (17/7) di Kantor Gubernur Bali.
Ia mengaku sangat mengidolakan Jokowi. Baginya, Jokowi sosok pemimpin yang sangat merakyat.
Menariknya, ia berangkat tanpa ijin dari sang istri. “Kalau bilang, pasti tak dikasik ijin” ujarnya pria yang memiliki 11 cucu dan lantas tersenyum.
Setibanua di kantor Gubernur Bali, Suharta ditemui oleh sekda Bali, Dewa Made Indra. Sebab Gubernur Bali Wayan Koster sedang ada acara piodalan di kampung halamannya.
Indra pun mengapresiasi atas usaha Suharta dalam menempati janjinya. “Beliau datang capek-capek ke sini, untuk memenuhi janji kepada dirinya sendiri. Sesampai disini belai menyampaikan aspirasi. Kita sudah dengar bersama tidak ada satupun aspirasi untuk dirinya sendiri. Luar biasa,” sambutnya.
Suharta datang membawa sebuah surat yang ditujukan kepada Bupati Buleleng I Putu Suradnyana, Gubernur Koster dan untuk Presiden Jokowi. Isinya, Suharta meminta kawasan hutan di Bali diselamatkan.
Suharta juga mendukung kebijakan membatasi plastik. Kemudian memberikan kewenangan kepada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar Krama Bali mau berwirausaha. Selain itu juga mendukung dibangunian taman Bung Karno di Singaraja