29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:12 AM WIB

Viral! Foto Sulinggih Sungkem ke Megawati Jadi Sorotan Netizen di Bali

DENPASAR – Foto mantan bupati Gianyar dua periode AA Gede Agung Bharata yang sungkem dengan Ketua Umum DPP PDIP  Megawati Soekarno Putri saat prosesi upacara Diksa Pariksa atau dwijati yang dilakukan di Merajan Puri Agung Gianyar (16/7) mendadak Menjadi viral. 


Hal ini karena AA Agung Bharata yang kini  bergelar Ida Bagawan Blebar Gianyar selaku sulinggih terlihat tunduk dengan Presiden RIke-5, Megawati Soekarno Putri. Ini pun menjadi perbincangan masyarakat.


“Ampura tiang metaken niki. Kalau mau jadi sulinggih, kenapa sungkemnya sama bu Mega?,” ujar Mahardika Sudarma.


Komentar juga disampaikan Dewa Juniarta. Yang menarik, Ia berharap Ida Begawan nantinya tidak sibuk kampanye. “Mungkin maksudnya sungkem sama ibu Mega supaya dapat dukungan,” ujarnya.


Untuk menjelaskan hal ini, Ketut Sudiyana Reynand meminta sebelum berkomentar apalagi mencela, pahami dulu proses seseorang yang mau didiksa.

Apalagi yang mencela beragama Hindu, sangat disayangkan.


Dijelaskannya, sembah pamitan pada keluarga; Sang Calon Diksita wajib menyembah orang tua yang masih hidup atau yang patut disembah, mohon restunya demi keselamatan pada saat dan sesudah didiksa.


Calon Diksita juga minta ijin kepada sanak saudaranya yang berumur lebih muda. Sembah pamitan kepada orang tua merupakan sembah terakhir karena di kemudian hari seorang sulinggih tidak boleh menyembah siapapun yang masih walaka.


Dalam penelusuran di internet, umur Megawati memang lebih tua dua tahun dari Agung Bharata. Dimana Mega lahir 23 January 1947 dan Agung Bharata lahir 23 Juni 1949. 

DENPASAR – Foto mantan bupati Gianyar dua periode AA Gede Agung Bharata yang sungkem dengan Ketua Umum DPP PDIP  Megawati Soekarno Putri saat prosesi upacara Diksa Pariksa atau dwijati yang dilakukan di Merajan Puri Agung Gianyar (16/7) mendadak Menjadi viral. 


Hal ini karena AA Agung Bharata yang kini  bergelar Ida Bagawan Blebar Gianyar selaku sulinggih terlihat tunduk dengan Presiden RIke-5, Megawati Soekarno Putri. Ini pun menjadi perbincangan masyarakat.


“Ampura tiang metaken niki. Kalau mau jadi sulinggih, kenapa sungkemnya sama bu Mega?,” ujar Mahardika Sudarma.


Komentar juga disampaikan Dewa Juniarta. Yang menarik, Ia berharap Ida Begawan nantinya tidak sibuk kampanye. “Mungkin maksudnya sungkem sama ibu Mega supaya dapat dukungan,” ujarnya.


Untuk menjelaskan hal ini, Ketut Sudiyana Reynand meminta sebelum berkomentar apalagi mencela, pahami dulu proses seseorang yang mau didiksa.

Apalagi yang mencela beragama Hindu, sangat disayangkan.


Dijelaskannya, sembah pamitan pada keluarga; Sang Calon Diksita wajib menyembah orang tua yang masih hidup atau yang patut disembah, mohon restunya demi keselamatan pada saat dan sesudah didiksa.


Calon Diksita juga minta ijin kepada sanak saudaranya yang berumur lebih muda. Sembah pamitan kepada orang tua merupakan sembah terakhir karena di kemudian hari seorang sulinggih tidak boleh menyembah siapapun yang masih walaka.


Dalam penelusuran di internet, umur Megawati memang lebih tua dua tahun dari Agung Bharata. Dimana Mega lahir 23 January 1947 dan Agung Bharata lahir 23 Juni 1949. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/