25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:26 AM WIB

Gempa Berlalu, Guru dan Pelajar SD 1 Ungasan Jalani Trauma Healing

DENPASAR – Lima hari pasca gempa berkekuatan 5,8 SR Selasa (16/7) pagi di Nusa Dua, para siswa maupun guru yang berada di beberapa sekolah masih mengalami ketakutan dan trauma.

Untuk mengembalikan kondisi psikologi mereka kni mendapatkan penangan trauma healing. Trauma healing tersebut mulai dilakukan pada Sabtu (20/7) siang yang berlokasi di SDN 1 Ungasan Kuta Selatan.

Kegiatan ini menghadirkan siswa sebanyak 230 orang, dan unsur guru sebanyak 24 orang. “Sehari setelah gempa 5.8 SR, saya sudah meminta kepada

Tim BPBD (Provinsi Bali dan Kabupaten Badung) untuk melakukan assessment dan koordinasi dengan pihak sekolah untuk pelaksanaan trauma healing pemulihan pasca bencana.

Dan, saya dengar kabar hati ini sudah mulai dilaksanakan,” kata Kepala Pelaksanan BPBD Bali Made Rentin, Sabtu (20/7) sore.

Kegiatan ini dihadiri oleh I Wayan Netra, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Badung, Mustikawati (Kabid PUG dan Keluarga) pada Dinas Pengendalian Penduduk,

Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Badung, Tim P2TP2A, Tim PUSPAGA

(Pusat Pembelajaran Keluarga) Badung, dan dari unsur PUSPA (Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak) Badung.

“Kami minta dilakukan dua hal yaitu sosialisasi dan simulasi,” ujar Made Rentin. Ditambahkannya, saat tahun ajaran baru ini, adalah momentum yang tepat untuk memberikan

pengetahuan kesiap-siagaan baik kepada mahasiswa baru di kampus maupun bagi siswa siswi peserta didik baru di sekolah. 

Sementara itu, Ni Made Asri selaku Kepala sekolah SDN 1 Ungasan Kuta Selatan menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pihak BPBD dan Tim yang telah melakukan kegiatan ini.

“Kegiatan ini sangat  membantu siswa kami dan termasuk kami para guru, menghilangkan trauma akibat gempa, dan saya berharap BPBD dapat memberikan sosialisasi dan simulasi

terkait bencana gempa bumi secara berkelanjutan, agar siswa  memiliki pengetahuan tentang cara evakuasi bila terjadi bencana,” tandas Made Asri berharap. 

DENPASAR – Lima hari pasca gempa berkekuatan 5,8 SR Selasa (16/7) pagi di Nusa Dua, para siswa maupun guru yang berada di beberapa sekolah masih mengalami ketakutan dan trauma.

Untuk mengembalikan kondisi psikologi mereka kni mendapatkan penangan trauma healing. Trauma healing tersebut mulai dilakukan pada Sabtu (20/7) siang yang berlokasi di SDN 1 Ungasan Kuta Selatan.

Kegiatan ini menghadirkan siswa sebanyak 230 orang, dan unsur guru sebanyak 24 orang. “Sehari setelah gempa 5.8 SR, saya sudah meminta kepada

Tim BPBD (Provinsi Bali dan Kabupaten Badung) untuk melakukan assessment dan koordinasi dengan pihak sekolah untuk pelaksanaan trauma healing pemulihan pasca bencana.

Dan, saya dengar kabar hati ini sudah mulai dilaksanakan,” kata Kepala Pelaksanan BPBD Bali Made Rentin, Sabtu (20/7) sore.

Kegiatan ini dihadiri oleh I Wayan Netra, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Badung, Mustikawati (Kabid PUG dan Keluarga) pada Dinas Pengendalian Penduduk,

Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Badung, Tim P2TP2A, Tim PUSPAGA

(Pusat Pembelajaran Keluarga) Badung, dan dari unsur PUSPA (Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak) Badung.

“Kami minta dilakukan dua hal yaitu sosialisasi dan simulasi,” ujar Made Rentin. Ditambahkannya, saat tahun ajaran baru ini, adalah momentum yang tepat untuk memberikan

pengetahuan kesiap-siagaan baik kepada mahasiswa baru di kampus maupun bagi siswa siswi peserta didik baru di sekolah. 

Sementara itu, Ni Made Asri selaku Kepala sekolah SDN 1 Ungasan Kuta Selatan menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pihak BPBD dan Tim yang telah melakukan kegiatan ini.

“Kegiatan ini sangat  membantu siswa kami dan termasuk kami para guru, menghilangkan trauma akibat gempa, dan saya berharap BPBD dapat memberikan sosialisasi dan simulasi

terkait bencana gempa bumi secara berkelanjutan, agar siswa  memiliki pengetahuan tentang cara evakuasi bila terjadi bencana,” tandas Made Asri berharap. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/