NEGARA – Kasus dugaan keracunan masal warga Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, masih menyisakan misteri.
Dinas Kesehatan Jembrana dan kepolisian masih meneliti sampel bahan makanan yang diduga dimakan para korban. Namun hingga kemarin (21/7), belum ada hasil, sehingga penyebab meninggalnya satu orang warga dan puluhan lain yang sakit belum dipastikan.
Kepala Dinas Kesehatan Jembrana I Putu Suasta mengatakan, setelah mendapat laporan dugaan keracunan makanan langsung melakukan investigasi.
Pihaknya meminta keterangan para korban, termasuk keluarga korban meninggal, pihak desa dan tempat yang menjual makanan.
“Hari itu juga langsung kami langsung investigasi,” jelas I Putu Suasta. Selain melakukan investigasi, sejumlah sampel bahan makanan juga diambil untuk dilakukan uji laboratorium.
Sampel makanan menjadi sampel untuk uji laboratorium karena makanan yang dimakan sudah tidak ada, para korban juga sudah tidak mengalami muntah sehingga tidak bisa dijadikan sampel.
“Makanan sudah tidak ada karena kejadian sudah lama,” ujarnya. Namun hasil dari uji laboratorium tersebut tidak bisa langsung diperoleh.
Karena itu, penyebab pasti para korban tumbang hingga ada yang meninggal belum bisa dipastikan. “Dua minggu belum tentu keluar (hasil laboratorium). Itu sudah paling cepat, karena sekarang hari raya belum tau,” ungkapnya.
Menurutnya, terpenting saat ini adalah korban dugaan keracunan bisa segera ditangani dengan pengobatan dan perawatan daripada mencari penyebab.
“Terpenting korban sudah ditangani, dari pada mencari penyebab,” tandasnya.
Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri cabang Denpasar bersama jajaran Satreskrim Polres Jembrana dan Polsek Mendoyo mendatangi rumah di Desa Mendoyo Dauh Tukad
sudah melakukan penyelidikan dan menyita sejumlah barang bukti dari tempat memasak makanan yang di makan para korban, Sabtu (20/7) lalu.
Kasubsi Kimia dan Forensik Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar AKBP Ngurah Wijaya Putra usai melakukan olah TKP di tempat pemesanan nasi bungkus untuk peserta Porcam Mendoyo ini mengaku telah mengamankan
beberapa barang bukti dari dapur pembuat nasi bungkus tersebut diantaranya air yang digunakan memasak serta minyak goreng bekas yang diduga dipergunakan untuk memasak.
“Ada beberapa sample yang kita ambil yakni air sumur dan keran yang digunakan untuk memasak nanti kita sampling di laboratorium dan ada minyak goreng bekas,” ujarnya.
Kasatreskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramagita menambahkan, masih melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan keracunan makanan yang dialami puluhan warga.
Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan, termasuk akan memintai keterangan beberapa korban yang menjalani rawat jalan.
“Kita sudah koordinasi dengan Labfor Denpasar untuk mengambil sampel dan kita masih menunggu petunjuk dari
labfor terkait hasil sample yang diambil,” terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan warga Desa Mendoyo Dauh Tukad. Satu orang meninggal dan sebanyak 36 orang mendapat perawatan intensif.
Korban diperkirakan lima puluh orang lebih karena yang terlibat dalam Porcam dan makan makanan yang disediakan sekitar 50 orang.