Nyoman Hendrawan tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa dia akan mendapatkan durian runtuh, berupa uang cash Rp 1 miliar. Hatinya senang bukan kepalang. Bagaimana ceritanya?
MARCELO PAMPURS, Gianyar
BUNGAH dan tidak menyangka. Itulah yang dirasakan I Nyoman Hendrawan saat ditanya perasaannya menerima hadiah Rp 1 miliar
setelah dinobatkan sebagai juara I dalam ajang Internasional Flower Competition yang digelar oleh Hanging Gardens, Ubud.
Wajar saja Hendrawan semringah. Bagaimana tidak, dia mendapatkan hadiah yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan hanya berbekel menata taman di depan rumahnya di Banjar Jaang, Desa Buahan, Payangan, Gianyar.
“Saya awalnya tidak menyangka bakalan mendapatkan uang Rp 1 miliar,” ujar Hendrawan saat ditemui di Hanging Gardens, Ubud, Senin (22/7) sore.
Setelah mendapatkan uang Rp 1 miliar, dia membagikan sebagian kepada para finalis lain. Tidak hanya itu, dia juga mendonasikannya untuk banjar.
Bahkan, seluruh warga di banjar bakal mendapatkan bagiannya masing-masing. “Setelah dipotong pajak sebagian saya donasikan termasuk kepada teman-teman finalis.
Seluruh warga kampung juga dapat. Walaupun tidak banyak,” terangnya. Hendrawan sendiri keluar sebagai juara satu dalam lomba menata taman bunga di depan rumah bertajuk Internasional Flower Competition.
Dia menang dengan penataan taman bunga seluas kurang lebih 30 meter persegi di depan rumahnya di Banjar Jaang, Desa Buahan, Payangan, Gianyar.
Acara ini digelar oleh Hanging Gardens, Ubud. Di tamannya tersebut dia menaman sejumlah jenis bunga dan pohon.
Mukai dari anggrek hingga pacar air. Ada beberapa juga pepohonan seperti durian dan manggis. Di tengah taman, dia juga mengembangkan ternak lebah.
Pada dasarnya, Nyoman Hendrawan gemar merawat tanaman sejak tahun 1995. Ketika dia mengetahui ada kompetisi menata taman,
dia berinisiatif mendaftrkan diri hingga akhirnya terpilih sebagai juara pertama dan memenangkan hadiah utama Rp 1 miliar.
Sementara itu, Nir Peretz, owner Hanging Gardens mengklaim kompetisi menata taman yang digelarnya dengan jumlah hadiah uang tunai terbanyak adalah yang pertama di dunia.
Sebelum menggelar kompetisi ini, dia mempersiapkannya sejak lima tahun lalu dan mengikutsertakan semua masyarakat di Bali.
Perlombaan ini digelar atas kepeduliannya terhadap lingkungan Bali dan keberlangsungan lebah di Bali. Lomba ini dibuka sejak tahun lalu, dan pemenangnya telah diumumkan awal Juli 2019 lalu.
“Tahun berikutnya kami akan menggelar dengan level yang lebih besar lagi dengan mengikutsertakan semua provinsi di Indonesia,” tandas Nir. (*)