32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:15 PM WIB

Tercatat Lima Kali ke Bali, Ajak Penyandang Disabilitas Main Sepakbola

Pesohor di dunia sepakbola tidak henti-hentinya datang ke Bali. Di awal tahun 2019 saja, beberapa pesepakbola profesional Eropa mengunjungi Bali.

Misalnya penyerang Arsenal Alexandre Lacazete hingga gelandang Atletico Madrid, Saul Niguez. Kali ini, mantan kapten Manchester United Gary Neville giliran menyambangi Bali.

 

 

ALIT BINAWAN, Denpasar

SEBENARNYA bukan hanya Gary yang datang di Bali pada bulan Juli kali ini, masih ada mantan bek sayap Barcelona dan Paris Saint-Germaine Dani Alves yang berkunjung ke Bali bersama sang istri.

Alves menyambangi Bali beberapa hari lalu setelah dia berhasil mengantarkan Brazil menjuarai Copa America 2019.

Namun sayang, keberadaannya sulit terdeteksi. Alves saat di Bali menginap di sebuah resort di Jimbaran, Kuta Selatan.

Selama di Bali, pemain eks Juventus itu mengunggah postingan di akun instagramnya ketika berada di Pura Besakih, Pura Tanah Lot, dan Pura Ulun Danu Batur.

Tetapi dia baru menggunggahnya setelah menyambanginya. Lain Alves lain pula Gary Alexander Neville. Alumni Class of ’92 tersebut keberadaanya mudah terdeteksi.

Dia sudah tiba di Bali sekitar tiga hari yang lalu. Tidak banyak unggahan yang dibuat pemilik nomor punggung dua ketika berseragam The Red Devils tersebut.

Tetapi Senin kemarin (22/7), Gary menyambangi sebuah yayasan di daerah Kesiman Kertalangu. Yayasan tersebut bernama Annika Linden Centre (ALC). Sebuah yayasan bagi para penyandang disabilitas.

Selama kurang lebih empat jam, mantan pesepakbola yang sekarang lebih memilih menjadi pundit di Sky Sport bersama mantan pemain United lainnya,

Rio Ferdinand dan legenda Liverpool Jamie Carragher tersebut melihat aktifitas anak-anak penyandang disabilitas disana.

Suasana hangat langsung terpancar ketika Gary memasuki satu per satu ruangan yang ada di ALC. Anak-anak juga sangat antusias karena kedatangan langsung peraih treble winners musim 1998/1999 itu.

Cukup lama Gary Neville berinteraksi dengan penyandang disabilitas di masing-masing ruangan yang ada.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Bali kemarin, dia juga sempat menanyakan tentang kaki prostetik atau kaki buatan yang ada di yayasan tersebut.

Sesi yang paling ditunggu tentu saja coaching clinic yang diberikan Gary tidak lebih dari 15 menit. Mantan arsitek Valencia tersebut membagi tujuh anak menjadi dua tim dan Gary ikut didalamnya.

Awalnya, Gary dengan bercanda tidak mau bermain bola di tengah cuaca yang cukup terik. “Oh it’s hot man,” ucapnya dengan bercanda.

Keramahan mantan pemain berusia 44 tahun tersebut sangat terlihat. Dengan santai dia juga melayani permintaan tanda tangan dan foto bersama anak-anak yayasan tersebut.

Dengan coaching clinic yang diberikan Gary, harapan besar langsung memuncak dari diri sebagian besar anak-anak penyandang disabilitas.

“Harapannya, saya bisa bermain bola tapi dengan tongkat. Saya juga sangat senang bisa bertemu langsung dengan Gary Neville,” terang salah seorang anak disabilitas dibawah naungan Yayasan ALC I Nengah Junianta saat diwawancarai kemarin.

Setelah coaching clinic sesi tanya jawab dengan anak-anak penyandang disabilitas dilakukan. Anak-anak terlihat cukup antusias melihat secara dengan sosok kakak kandung Phill Neville tersebut.

Mungkin kata-kata yang paling diingat oleh anak-anak dari sosok Gary Neville adalah bagaimana kuat sebagai satu kesatuan.

“Misalnya disini ada 50 orang, bukan hanya satu orang saja yang bisa kuat dan bangkit. Tetapi bagaimana bisa menjadi kuat dengan satu kesatuan yang utuh. Kalian pasti bisa,” ucap Gary.

Dari pengakuan Gary, sudah empat kali dalam lima tahun terakhir, pemain yang menghabiskan karier sepakbolanya di Manchester United tersebut, empat kali datang ke Bali.

Hanya tahun lalu saja dia tidak mengunjungi Bali bersama keluarganya karena berada di Rusia saat Piala Dunia 2018.

Pada tahun 2017, dia sempat mengunjungi Stadion Kapten I Wayan DIpta ketika berada di Bali. Saat itu, dia menyaksikan langsung pertandingan Bali United menghadapi PSM Makassar.

Dia juga duduk bersebelahan dengan Walikota Denpasar IB Rai Dharma Wijaya Mantra. Kebetulan juga saat tahuan 2017, Jawa Pos Radar Bali sempat bertatap langsung dengan Gary dan meminta tanda tangan di jaket United Indonesia Bali.

“Orang-orang disini sangat ramah. Apalagi perbedaan waktunya sekitar delapan jam dari Inggris. Jadi disana sudah malam hari, disini masih siang.

Jadinya liburan saya berkualitas dan tidak ada yang mengganggu dari email dan sebagainya. Saya juga merasa aman berada di Bali,” tutup Gary yang sangat mengagumi legenda Manchester United Sir Bryan Robson tersebut. (*)

 

Pesohor di dunia sepakbola tidak henti-hentinya datang ke Bali. Di awal tahun 2019 saja, beberapa pesepakbola profesional Eropa mengunjungi Bali.

Misalnya penyerang Arsenal Alexandre Lacazete hingga gelandang Atletico Madrid, Saul Niguez. Kali ini, mantan kapten Manchester United Gary Neville giliran menyambangi Bali.

 

 

ALIT BINAWAN, Denpasar

SEBENARNYA bukan hanya Gary yang datang di Bali pada bulan Juli kali ini, masih ada mantan bek sayap Barcelona dan Paris Saint-Germaine Dani Alves yang berkunjung ke Bali bersama sang istri.

Alves menyambangi Bali beberapa hari lalu setelah dia berhasil mengantarkan Brazil menjuarai Copa America 2019.

Namun sayang, keberadaannya sulit terdeteksi. Alves saat di Bali menginap di sebuah resort di Jimbaran, Kuta Selatan.

Selama di Bali, pemain eks Juventus itu mengunggah postingan di akun instagramnya ketika berada di Pura Besakih, Pura Tanah Lot, dan Pura Ulun Danu Batur.

Tetapi dia baru menggunggahnya setelah menyambanginya. Lain Alves lain pula Gary Alexander Neville. Alumni Class of ’92 tersebut keberadaanya mudah terdeteksi.

Dia sudah tiba di Bali sekitar tiga hari yang lalu. Tidak banyak unggahan yang dibuat pemilik nomor punggung dua ketika berseragam The Red Devils tersebut.

Tetapi Senin kemarin (22/7), Gary menyambangi sebuah yayasan di daerah Kesiman Kertalangu. Yayasan tersebut bernama Annika Linden Centre (ALC). Sebuah yayasan bagi para penyandang disabilitas.

Selama kurang lebih empat jam, mantan pesepakbola yang sekarang lebih memilih menjadi pundit di Sky Sport bersama mantan pemain United lainnya,

Rio Ferdinand dan legenda Liverpool Jamie Carragher tersebut melihat aktifitas anak-anak penyandang disabilitas disana.

Suasana hangat langsung terpancar ketika Gary memasuki satu per satu ruangan yang ada di ALC. Anak-anak juga sangat antusias karena kedatangan langsung peraih treble winners musim 1998/1999 itu.

Cukup lama Gary Neville berinteraksi dengan penyandang disabilitas di masing-masing ruangan yang ada.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Bali kemarin, dia juga sempat menanyakan tentang kaki prostetik atau kaki buatan yang ada di yayasan tersebut.

Sesi yang paling ditunggu tentu saja coaching clinic yang diberikan Gary tidak lebih dari 15 menit. Mantan arsitek Valencia tersebut membagi tujuh anak menjadi dua tim dan Gary ikut didalamnya.

Awalnya, Gary dengan bercanda tidak mau bermain bola di tengah cuaca yang cukup terik. “Oh it’s hot man,” ucapnya dengan bercanda.

Keramahan mantan pemain berusia 44 tahun tersebut sangat terlihat. Dengan santai dia juga melayani permintaan tanda tangan dan foto bersama anak-anak yayasan tersebut.

Dengan coaching clinic yang diberikan Gary, harapan besar langsung memuncak dari diri sebagian besar anak-anak penyandang disabilitas.

“Harapannya, saya bisa bermain bola tapi dengan tongkat. Saya juga sangat senang bisa bertemu langsung dengan Gary Neville,” terang salah seorang anak disabilitas dibawah naungan Yayasan ALC I Nengah Junianta saat diwawancarai kemarin.

Setelah coaching clinic sesi tanya jawab dengan anak-anak penyandang disabilitas dilakukan. Anak-anak terlihat cukup antusias melihat secara dengan sosok kakak kandung Phill Neville tersebut.

Mungkin kata-kata yang paling diingat oleh anak-anak dari sosok Gary Neville adalah bagaimana kuat sebagai satu kesatuan.

“Misalnya disini ada 50 orang, bukan hanya satu orang saja yang bisa kuat dan bangkit. Tetapi bagaimana bisa menjadi kuat dengan satu kesatuan yang utuh. Kalian pasti bisa,” ucap Gary.

Dari pengakuan Gary, sudah empat kali dalam lima tahun terakhir, pemain yang menghabiskan karier sepakbolanya di Manchester United tersebut, empat kali datang ke Bali.

Hanya tahun lalu saja dia tidak mengunjungi Bali bersama keluarganya karena berada di Rusia saat Piala Dunia 2018.

Pada tahun 2017, dia sempat mengunjungi Stadion Kapten I Wayan DIpta ketika berada di Bali. Saat itu, dia menyaksikan langsung pertandingan Bali United menghadapi PSM Makassar.

Dia juga duduk bersebelahan dengan Walikota Denpasar IB Rai Dharma Wijaya Mantra. Kebetulan juga saat tahuan 2017, Jawa Pos Radar Bali sempat bertatap langsung dengan Gary dan meminta tanda tangan di jaket United Indonesia Bali.

“Orang-orang disini sangat ramah. Apalagi perbedaan waktunya sekitar delapan jam dari Inggris. Jadi disana sudah malam hari, disini masih siang.

Jadinya liburan saya berkualitas dan tidak ada yang mengganggu dari email dan sebagainya. Saya juga merasa aman berada di Bali,” tutup Gary yang sangat mengagumi legenda Manchester United Sir Bryan Robson tersebut. (*)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/