DENPASAR – Penyidik Satnarkoba Polresta Denpasar terus menelisik asal- usul narkoba yang diamankan dari tangan dua orang warga Australia.
Kedua pria Australia itu yakni William Roy Astillero Cabantog dan David Dirk Johanes Van Iresel. Dalam proses penyidikan, para pelaku masih belum tuntas mengaku tentang asal barang bukti (BB) yang didapatkan dari jaringan berinisial NN.
Karena itu, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pemasok itu. “Kedua pelaku mengaku mendapatkan kokain dari seseorang berinisial NN,” ujar Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan kemarin.
Terdakwa William Roy Astillero Cabantog, 36, konsultan perhotelan, mengaku sebelumnya berkomunikasi via telepon.
Setelah itu, baru dia bersama David Dirk Johanes Van Iersel, 38, sebagai manajer Lost City Club melakukan pesta narkoba jenis kokain di ruangan manajer tempat hiburan malam Lost City Club, Jalan Baju Medan, Canggu, Badung, Jumat tanggal 19 Juli.
Mereka akhirnya diamankan sekitar pukul 02.30, dini hari. Setelah diamankan, di kediaman kedua pelaku, William Roy Astillero Cabantog,
di penginapan kawasan Jalan Pantai Batubolong Nomor 20C Badung dan di penginapan David Dirk Johanes Van Iersel, di kawasan Jalan Pantai Brawa, Canggu, Kuta Utara, Badung, penyelidikan terus dilakukan.
“Kami sudah geledah namun tidak ditemukan BB,” bebernya lagi. Dalam kesempatan tersebut, Kombes Ruddi menegaskan bahwa warga negara asing atau pun domestik dan lokal agar tidak menggunakan narkoba.
“Silakan datang ke Bali untuk berlibur, tapi jangan menggunakan narkoba. Sebab, kami tidak segan-segan memberi tindakan tegas. Kami tak segan untuk menembak pelaku narkoba,” bebernya.
Kedua pria Australia, William Roy Astillero Cabantog dan David Dirk Johanes Van Iresel, sejauh ini mengaku bahwa barang bukti berupa kokain seberat 1,12 gram, yang didapat dari jaringan berinisial NN.
“Walaupun mereka berstatus pemakai, namun mereka masuk jaringan internasional mengingat kokain adalah narkoba yang sering dikonsumsi pemakai di luar negeri,” bebernya.
Kokain seberat 1,12 gram itu adalah sisa yang mereka konsumsi. Belum diketahui secara persis berapa banyak mereka mengonsumsi atau membeli sebelumnya.
Yang pasti setelah dites urine keduanya positif narkoba. “Kami masih melakukan penyelidikan terkait siapa sebenarnya si NN,” tutupnya.