RadarBali.com – Kuota Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Kabupaten Buleleng rupanya masih tersisa. Data di Dinas Sosial Buleleng menunjukkan kuota KIS masih tersisa untuk 1.444 jiwa.
Sisa kuota ini hanya diperuntukkan bagi keadaan yang bersifat emergency. Kabupaten Buleleng sebenarnya mendapat kuota KIS sebanyak 117.439 jiwa.
Sepanjang tahun 2017 ini, kuota telah digunakan untuk 115.729 jiwa. Praktis ada sisa kuota untuk 1.444 jiwa.
Semula pemerintah memprediksi kuota KIS sudah habis pada akhir bulan ini juga. Apalagi pemerintah berencana memberikan kuota itu kepada para sulinggih, pemangku di pura dang kahyangan, serta pemangku kahyangan tiga.
Setelah melalui sejumlah pertimbangan, pemerintah urung mengalokasikan KIS kepada para sulinggih.
“Keputusan terakhir, akan disiapkan dana khusus untuk asuransi kesehatan para sulinggih. Biar nanti mendapatkan kesehatan yang lebih paripurna,” kata Kepala Dinas Sosial Buleleng, Gede Komang saat ditemui di ruang kerjanya kemarin.
Soal sisa kuota itu, Gede Komang menyatakan hal itu diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu yang membutuhkan pelayanan kesehatan darurat.
Pemerintah akan mengawal penerbitan KIS, apabila benar-benar ada masyarakat miskin yang mengalami kendala kesehatan gawat darurat.
“Harus ada rekomendasi dari perbekel dan ada pakta integritas yang menyatakan bahwa orang itu benar-benar miskin. Tanda tangan di atas materai. Biar kuota ini tidak disalahgunakan. Hanya untuk yang benar-benar miskin,” tegasnya.
Kuota KIS di Kabupaten Buleleng sendiri dapat bertambah maupun berkurang sewaktu-waktu. Setiap bulan pemerintah terus melakukan pembaruan data, sehingga KIS yang disalurkan bisa tepat sasaran.