KINTAMANI – Seorang petani I Ketut Cerana, 55, nekat menceburkan diri ke Danau Batur di Kecamatan Kintamani.
Warga Banjar Beluhu, Desa Suter, tersebut meninggal dunia akibat tenggelam di danau, Rabu malam (31/7) lalu sekitar pukul 21.00 Wita.
Menurut Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi, sebelum kejadian, korban tampak beraktivitas seperti biasa.
Berdasar keterangan para saksi Rabu pagi, korban pulang dari menjaga istrinya yang sakit jantung di RS Bangli.
Pulang dari RS Bangli, Cerana langsung menuju kebun untuk memberi makan pakan ternak. Usai memberi pakan ternak, sore harinya, Cerana hendak ke RS Bangli lagi.
“Menurut keterangan saksi, korban pergi untuk menjenguk istrinya kembali. Namun, saksi merasa curiga karena korban tidak memakai helm dan tidak membawa dompet,” ujar AKP Sulhadi.
Karena curiga, Nengah Terus yang juga adik korban menelpon anak korban, Wayan Kertayasa, 37, yang menunggui ibunya di RS Bangli.
“Anak korban menjawab bahwa korban tidak ada di rumah sakit. Kemudian adik korban mencari ke daerah Buahan karena korban senang memancing,” jelasnya.
Sekitar pukul 19.00 Wita, adik korban menemukan sepeda motor Cerana parkir di pinggir jalan Banjar Dukuh, Desa Abangbatudingding.
Saksi juga menemukan sandal dan rokok korban di tepi danau. “ Kemudian personil Polsek Kintamani dan Satuang Polair Polres Bangli bersama warga mencari keberadaan korban,” jelasnya.
Sekitar pukul 21.00, korban ditemukan tenggelam di danau wilayah Banjar Dukuh, Desa Abangbatudingding dalam keadaan meninggal dunia.
Jasad korban yang telah dievakuasi kemudian dicek oleh dokter Puskesmas Kintamani IV. “Hasil pemeriksaan luar,
tidak ditemukan luka tanda kekerasan pada tubuh korban. Keluar ingus pada hidung. Keluar air mani dan lebam mayat selama 1 jam,” jelasnya.
Motif bunuh diri korban diduga karena depresi. “Diduga korban mengalami depresi akibat istrinya sakit,” jelasnya.