SEMARAPURA – Upaya Didin Andiat, 41, asal Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat memanfaatkan momen
Hari Kemerdekaan Indonesia untuk mencari penghasilan dengan berjualan bendera dan umbul-umbul di Kabupaten Klungkung akhirnya terhenti.
Didin yang merupakan pedagang musiman itu ditemukan meregang nyawa di kamar kosnya, Jalan Kartini, Gang Bucu, Kelurahan Semarapura Tengah, Jumat (2/8) kemarin sekitar pukul 06.30.
Kapolsek Klungkung Kompol I Wayan Sarjana membenarkan peristiwa tersebut. Dijelaskannya, Didin ditemukan pertama kali meninggal dunia olah rekan-rekan sekamarnya.
Di sebuah kamar kos di Jalan Kartini, Gang Bucu, Kelurahan Semarapura Tengah, Didin tinggal dengan empat teman, yakni Ujang, 34; Agus, 35; Benny, 30, dan Rai, 29 yang kesemuanya berasal dari Garut.
Mereka ini adalah pedagang bendera dan umbul-umbul khas Hari Kemerdekaan Indonesia yang sejak beberapa tahun terakhir berjualan di Kabupaten Klungkung jelang Hari Kemerdekaan Indonesia.
“Jadi, mereka ini adalah pedagang musiman,” katanya. Adapun Didin bersama rekan-rekannya berangkat dari Bandung, Minggu (28/7) dan tiba di Bali pada hari Senin (29/7).
Pada Kamis (1/8), Didin dan rekan-rekannya diketahui minum-minuman keras jenis arak. Dan setelah minum atau sekitar pukul 20.40, Didin memutuskan untuk tidur.
“Jumat (2/8) sekitar pukul 06.30, Didin yang terlihat masih tidur kemudian dibangunkan oleh teman-temannya. Hanya saja tidak bangun-bangun dan diperkirakan telah meninggal dunia,” ujarnya.
Insiden ini kemudian dilaporkan kepada tuan rumah dan dilanjutkan dengan melapor ke polisi. Berdasar pemeriksaan luar yang dilakukan tenaga medis Puskesmas Banjarangkan 2, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Hanya saja berdasarkan keterangan rekan-rekan korban, Didin kerap mengeluh sakit kepala dalam perjalanan ke Bali dan diketahui sempat meminum obat sakit kepala.
“Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Klungkung untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tandasnya.