25.6 C
Jakarta
23 November 2024, 5:19 AM WIB

Korban Terseret Arus Shock, Orangtua Korban Ungkap Banyak Keganjilan

NEGARA – Empat orang yang masih satu keluarga nyaris tewas tenggelam di pantai Desa Delodberawah, Minggu (4/8) petang lalu.

Beruntung semua korban bisa selamat meski sudah terseret lebih seratus meter dari bibir pantai dengan proses penyelamatan empat korban ini berlangsung dramatis.

Empat orang korban tersebut I Ketut Setiawan, 42, anaknya Kadek Yoga Adi Saputra dan dua keponakan Setiawan, Kadek Nanda Wiguna dan Umar Madina, 14.

Ketiga korban berasal dari Dlod Bale Agung Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo. Sedangkan Umar Madani tinggal di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.

Menurut Kadek Setiawan, anaknya, Kadek Yoga Adi Saputra, sebenarnya sudah dua kali terseret arus di pantai yang sama sekitar setahun lalu.

Beruntung saat itu ditolong warga hingga bisa nyawanya bisa diselamatkan. Akibat kejadian tersebut, anaknya dan kedua korban lain masih trauma.

Hingga larut malam empat orang korban ini tidak bisa tidur. Tenggelamnya keempat korban tersebut, meski saat itu air surut dan tidak ada gelombang tinggi, diduga karena arus bawah yang cukup keras menarik.

Menurut Kadek Setiawan, pasir yang diinjak dalam air laut cepat tergerus karena tarikan yang sangat kuat.

Anak dan kedua keponakannya juga bisa berenang, karena saat itu panik cepat terseret arus dan tenggelam.

Sementara itu menurut Kadek Suardika, adik Setiawan yang juga bapak dari Kadek Nanda Wiguna, sebelum kejadian tersebut sudah merasa ada yang aneh.

Pertama saat melihat anaknya tidak ada di rumah, langsung menyusul ke pantai. “Saya tanya anak saya yang perempuan katanya ke pantai sama pamannya,” ujarnya.

Setelah sampai di pantai, sempat menyapa kakaknya yang duduk di pasir. Namun saat itu merasa ada yang tidak biasa dari kakaknya, tiga kali diajak ngobrol tidak respons dengan tatapan kosong ke pantai.

“Kayak bengong gitu, tiga kali disapa baru respon,” ujarnya. Setelah menyapa kakaknya, kemudian menjauh dari pantai.

Beberapa saat kemudian melihat anak dan keponakannya dari kejauhan sudah menjauh dari posisi semula dilihat.

Karena menduga terseret arus, langsung lari menyelamatkan anaknya yang sudah didorong lebih dulu ke bibir pantai oleh kakaknya. Kemudian membawa tiga korban lagi ke daratan.

Empat orang korban berhasil selamat dan mendapat perawatan di Puskesmas Mendoyo. Setelah mendapat perawatan dengan oksigen, sekitar pukul 20.00 wita sudah boleh pulang.

Senin siang kemarin, empat orang menggelar upacara nebusin di halaman rumah. “Beruntung masih selamat semua,” ungkapnya.

NEGARA – Empat orang yang masih satu keluarga nyaris tewas tenggelam di pantai Desa Delodberawah, Minggu (4/8) petang lalu.

Beruntung semua korban bisa selamat meski sudah terseret lebih seratus meter dari bibir pantai dengan proses penyelamatan empat korban ini berlangsung dramatis.

Empat orang korban tersebut I Ketut Setiawan, 42, anaknya Kadek Yoga Adi Saputra dan dua keponakan Setiawan, Kadek Nanda Wiguna dan Umar Madina, 14.

Ketiga korban berasal dari Dlod Bale Agung Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo. Sedangkan Umar Madani tinggal di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.

Menurut Kadek Setiawan, anaknya, Kadek Yoga Adi Saputra, sebenarnya sudah dua kali terseret arus di pantai yang sama sekitar setahun lalu.

Beruntung saat itu ditolong warga hingga bisa nyawanya bisa diselamatkan. Akibat kejadian tersebut, anaknya dan kedua korban lain masih trauma.

Hingga larut malam empat orang korban ini tidak bisa tidur. Tenggelamnya keempat korban tersebut, meski saat itu air surut dan tidak ada gelombang tinggi, diduga karena arus bawah yang cukup keras menarik.

Menurut Kadek Setiawan, pasir yang diinjak dalam air laut cepat tergerus karena tarikan yang sangat kuat.

Anak dan kedua keponakannya juga bisa berenang, karena saat itu panik cepat terseret arus dan tenggelam.

Sementara itu menurut Kadek Suardika, adik Setiawan yang juga bapak dari Kadek Nanda Wiguna, sebelum kejadian tersebut sudah merasa ada yang aneh.

Pertama saat melihat anaknya tidak ada di rumah, langsung menyusul ke pantai. “Saya tanya anak saya yang perempuan katanya ke pantai sama pamannya,” ujarnya.

Setelah sampai di pantai, sempat menyapa kakaknya yang duduk di pasir. Namun saat itu merasa ada yang tidak biasa dari kakaknya, tiga kali diajak ngobrol tidak respons dengan tatapan kosong ke pantai.

“Kayak bengong gitu, tiga kali disapa baru respon,” ujarnya. Setelah menyapa kakaknya, kemudian menjauh dari pantai.

Beberapa saat kemudian melihat anak dan keponakannya dari kejauhan sudah menjauh dari posisi semula dilihat.

Karena menduga terseret arus, langsung lari menyelamatkan anaknya yang sudah didorong lebih dulu ke bibir pantai oleh kakaknya. Kemudian membawa tiga korban lagi ke daratan.

Empat orang korban berhasil selamat dan mendapat perawatan di Puskesmas Mendoyo. Setelah mendapat perawatan dengan oksigen, sekitar pukul 20.00 wita sudah boleh pulang.

Senin siang kemarin, empat orang menggelar upacara nebusin di halaman rumah. “Beruntung masih selamat semua,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/