SEMARAPURA – Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Banjarangkan menggelar upacara pecaruan jelang Karantina Anggota Paskibra Kabupaten Klungkung.
Upacara pecaruan ini digelar untuk menghindari gangguan secara niskala atau gaib. Sebab, setiap tahun ada saja peserta Paskibra yang mengalami kesurupan atau trance saat menjalani karantina di SKB Banjarangkan.
Upacara Pecaruan berlangsung sekitar pukul 09.00. Sebelum ritual tersebut dimulai, suasana mencekam sempat terasa lantaran salah satu pegawai SKB
mengalami kesurupan saat berada di sebelah barat gedung aula yang dipergunakan sebagai tempat pertemuan dan kelas belajar.
Dalam kondisi kesurupan, pegawai tersebut terlihat seperti menyembah-nyembah dan berlari ke arah Padmasana SKB.
Situasi tersebut sempat disaksikan Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta yang sedang melakukan kunjungan ke SKB Banjarangkan.
Melihat hal itu, Wabup Kasta yang juga seorang penekun spiritual ini berusaha menelusuri penyebab peristiwa tersebut.
Setelah ditelaah, pihaknya menilai banyak bangunan atau tempat di lokasi tersebut yang tidak sesuai dengan Asta Kosala Kosali atau petunjuk membangun tempat suci.
Untuk menghindari terulang kembalinya peristiwa-peristiwa mistis di tempat itu, dilakukan Upacara Pecaruan dan Prayascita di semua ruangan.
“Lokasi Padmasananya memang tidak sesuai. Lebih rendah dari jalan dan penyengkernya bentuk segi tiga. Mudah-mudahan
dengan digelarnya upacara mecaru ini tidak ada lagi gangguan-gangguan lainnya,” ujar Wabup asal Desa Akah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Wabup Kasta menyempatkan diri untuk berkeliling. Ia pun menemukan atap gedung aula SKB rusak.
Seperti genteng di bagian timur terlihat bergeser hingga membuat celah di bagian atap. Kondisi ini dikhawatirkan mengganggu
aktivitas di dalamnya, terlebih dalam waktu dekat akan digunakan untuk kelas belajar karantina anggota Paskibra.
Kasubag TU SKB Banjarangkan Nengah Sukarsi mengungkapkan kerusakan tersebut semakin parah sejak setahun terakhir.
Pihaknya sudah melakukan inventarisir dan melaporkan ke Dinas Pendidikan Klungkung untuk mendapat perbaikan.
Sementara itu, Kabid PAUD dan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan, Wayan Sarjana menyebutkan memang ada beberapa bangunan utama di SKB Banjarangkan yang harus segera direhab.
“Untuk aula ini segera dilakukan penanganan dengan rehab ringan yang dianggarkan Rp 100 juta pada APBD 2019 ini,” tandasnya.