DENPASAR – Tewasnya sales promotion girl (SPG) mobil Ni Putu Yuniawati, 37, menyisakan kenangan dan duka yang mendalam. Tidak hanya bagi kerabat, tapi juga teman-teman kerjanya.
Terutama teman-teman kerjanya di dealer Mitsubishi di Jalan Imam Bonjol, Denpasar Barat.
Terungkap, korban yang tewas terbunuh di Penginapan Teduh Ayu 2, Jalan Kebo Iwa Utara itu ternyata baru bekerja sebagai SPG dengan status training.
“Ya, baru bekerja sebulan,” ujar teman kerjanya yang tidak mau namanya disebut. Yang menarik, korban ternyata kerap berpindah-pindah kerja.
Diketahui, korban pernah berkerja sebagai Admin Collection di PT Bali Sakti Makmur dari 2001 s/d 2006. Kemudian pindah jadi sales counter di Waja Motor dari 2009 s/d 2010.
Baru setahun di Waja Motor, dia kemudian pindah ke Agung Motor dari 2010 s/d 2011. Tidak sampai setahun, dia kemudian bergabung di Hero Nusa Honda sebagai supervisor sejak 2011 s/d 2015.
Mulai tahun 2015-2019, korban pindah ke PT Sejahtera Indobali Trada sebagai sales counter. Dan, baru tanggal 2 Juli 2019, korban pindah di PT Bumen Reja Abadi sebagai SPG.
“Ini surat lamarannya. Dia mulai bekerja tanggal 2 Juli 2019. Ya sebulanlah,” timpal sumber. Selama sebulan ini, dia masih menjalani proses training sebagai SPG.
Menurut teman-temannya, korban diketahui ramah, rajin dan tepat waktu saat bekerja. Selama bekerja, Ni Putu Yuniawati layaknya karyawan yang lain.
Seperti biasa ia tepat waktu saat masuk pagi dan pulang sore. Jika ada lembur, ia kadang pulang malam. Selama di kantor, Ni Putu Yuniawati sangat ramah, baik ke sesama pekerja maupun dengan konsumen.
“Kalau secara pribadi yang mendalam, kami tidak begitu tahu. Sebab, Ni Putu Yuniawati juga baru kerja sebulan,” ujarnya.
Yang jelas, sejak awal bekerja, korban menggunakan kendaraan sendiri. Baik saat datang ke kantor maupun keluar kantor untuk menjual (promosi) kendaraan kantor.
Juga saat bertemu dengan klien. “Setiap harinya korban pakai sepeda motor sendiri. Terakhir pada saat hari sebelum kejadian, dia sempat absen ke kantor diantar dengan mobil. Tapi, tidak tahu dengan siapa (diantar),” bebernya.
Saksi juga tidak mengenali plat nomor kendaraan, kecuali warna putih, yakni putih. Setelah mendengar kabar korban meninggal, seluruh isi kantor kaget.
Apalagi setelah ada anggota kepolisian datang ke kantor dealer untuk menanyakan keseharian korban.
Pun dengan teman dekat korban. Sayang menyangkut teman dekat yang sering ketemu dengan korban, para karyawan ini mengaku tidak tahu sebab ia baru sebulan bekerja.
“Ya kami kaget. Kami shock mendengan kabar itu. Kami berharap polisi segera menangkap lelaki misterius dan hukum seberat-beratnya,” ujarnya.