GEROKGAK – Kekeringan yang terjadi di Gerokgak, Buleleng, membawa dampak terbakarnya lahan. Total sampai kemarin luas lahan yang terbakar mencapai 12 hektare.
Lahan yang terbakar berada di Desa Banyupoh. Pantauan Jawa Pos Radar Bali, kebakaran meluas sampai menuju Pura Puncak Sari.
Kondisi medan yang sulit terjangkau menyulitkan petugas untuk memadamkan api. Menurut Camat Gerokgak Made Juartawan, kebakaran lahan sebenarnya sudah terjadi sejak Kamis (8/8) sekitar pukul 11.00 siang.
Api kemudian merambat ke Banjar Dinas Kerta Kawat, Banyupoh. Parahnya api juga menuju kawasan Pura Puncak Sari.
“Petugas kami sudah turun cek ke lokasi tersebut untuk memadamkan api yang berada di Pura Puncak Sari. Kondisi api saat ini sudah padam,
sulitnya medan sehingga petugas padamkan api dengan alat seadanya dan cara manual,” tutur Camat Gerokgak Made Juartawan.
Secara keselurahan total luas lahan yang terbakar sekitar 12 hektare. Faktor penyebab kebakaran diduga karena adanya gesekan dari semak belukar atau gesekan dari ranting dan daun pepohonan yang kering.
Sehingga menyulut timbulnya api. Untuk meredam agar tidak kembali terjadi kebakaran, pihaknya bersama anggota kepolisian sudah memasang papan pengumuman dan larangan kepada masyarakat untuk tidak membuang rokok atau membakar ranting di lahan kering.
“Sejauh itu untuk mencegah kebarakan lahan di musim kemarau, petugas kami bersama kepolisian sudah melakukan pengawasan dengan kegiatan patroli.
Bahkan, polisi sudah menyediakan mobil amored watter cannon (AWC). Jika sewaktu-waktu nantinya api menyebar ke rumah penduduk,”tandasnya.