NEGARA – Gempabumi kembali mengguncang wilayah Bali, Senin (12/8) pagi. Gempa bumi yang terjadi tiga kali dalam waktu hampir
bersamaan di barat daya Jembrana tersebut, dipastikan tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan bangunan.
Namun, yang meresahkan masyarakat justru isu adanya gempa bumi susulan yang lebih besar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Ketut Eko Susilo Artha Permana mengatakan, berdasar informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika, gempa bumi pertama terjadi pada pukul 06.08 wita, berpusat di laut 59 kilometer barat daya Jembrana di kedalaman 82 kilometer dengan kekuatan magnitudo 4,9 skala richer.
Kemudian kurang dari satu jam, pukul 06.51 wita gempa bumi kembali mengguncang dengan kekuatan magnitudo 5 skala richer, lokasinya 181 kilometer Barat Daya Jembrana dan gempa bumi
susulan pukul 06.55 wita dengan kekuatan 4,4 skala richer di kedalaman 10 kilometer di 158 kilometer Barat Daya Jembrana.
Menurutnya, berdasar hasil pendataan yang dilakukan BPBD Jembrana, gempa bumi yang terjadi tidak menyebabkan korban jiwa dan kerusakan bangunan, baik rumah warga dan fasilitas umum.
“Kekuatan guncangan gempa tidak terlalu besar, terasa sangat kecil sehingga tidak sampai menyebabkan kerusakan bangunan,” ujar Susila.
Namun demikian, pihaknya mengkhawatirkan adanya berita bohong yang beredar di masyarakat mengenai akan terjadinya gempa yang lebih besar.
Berita bohong tersebut lebih meresahkan dari gempa bumi yang terjadi, sehingga warga diimbau untuk tidak percaya pada berita bohong yang beredar.
“Jangan dipercaya jika berasal dari sumber yang tidak jelas,” terangnya. Eko mengimbau pada warga untuk mencari tempat aman, jauh dari bangunan dan tidak panik, sehingga bisa meminimalisir adanya korban.